SOROTAN KATA – Seorang pendaki asal Jakarta dilaporkan hilang saat mendaki melalui jalur Pelawangan Sembalun di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Yarman, membenarkan kejadian yang menimpa rombongan pendaki asal Jakarta tersebut.
“Berdasarkan informasi dari rekan korban, kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 16.00 Wita,” ujarnya pada Senin, 30 September 2024.
Setelah menerima laporan tersebut, pihak TNGR segera bertindak cepat untuk melakukan pencarian.
Tim gabungan yang terdiri dari petugas TNGR, Potensi SAR Unit Lombok Timur, dan tim medis dari Edelweis Medical Health Center (EMHC) langsung diberangkatkan ke lokasi kejadian.
“Saat ini tim gabungan sedang melakukan pencarian intensif terhadap korban yang hilang,” katanya.
Ia menjelaskan, salah satu anggota kelompok, berinisial KRM, dilaporkan hilang setelah terjatuh ke dalam lembah pada Minggu, 29 September 2024 sore, sementara rekannya yang berinisial MAR berhasil selamat.
“Insiden ini terjadi saat kedua pendaki melintasi jalur Pelawangan Sembalun di Gunung Rinjani,” jelasnya.
Saat ini, nasib KRM berada di tangan tim pencari. Medan yang sulit dan cuaca yang tak menentu menjadi tantangan besar dalam upaya pencarian dan evakuasi.
“Kami berharap korban bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat,” tambahnya.
Sementara itu, delapan rekan korban lainnya telah berhasil turun ke Sembalun. Empat orang lainnya memilih tetap berada di shelter darurat Pelawangan Sembalun untuk menunggu perkembangan proses pencarian dan evakuasi.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi para pendaki untuk selalu waspada dan mematuhi semua peraturan yang berlaku.
Kondisi alam yang dinamis di Gunung Rinjani menuntut setiap pendaki untuk mempersiapkan diri dengan baik, baik secara fisik maupun mental.
“Kami mengimbau kepada seluruh pendaki untuk selalu berkoordinasi dengan pihak TNGR dan membawa perlengkapan yang memadai,” pungkasnya.***
