Berita
Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Tidore, Ketua Gekrafs dan Dinas Pariwisata Gelar Audiensi dengan Kemenparekraf

SOROTAN KATA – Pengembangan ekosistem ekonomi kreatif di Kota Tidore Kepulauan terus diupayakan sebagai peluang ekonomi inklusif dan tulang punggung ekonomi baru.
Hal ini selaras dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya poin kedua yang menekankan penguatan ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

Foto bersama usai audiensi Ketua Gekrafs dan Dinas Pariwisata dengan Kemenparekraf.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, Dinas Pariwisata Kota Tidore Kepulauan bersama DPC Gekrafs Tidore melakukan audiensi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi.
Audiensi ini bertujuan mempererat kerja sama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk mendorong sektor ekonomi kreatif sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.
Dalam pertemuan tersebut, Dinas Pariwisata memaparkan potensi ekonomi kreatif yang dimiliki Kota Tidore Kepulauan, rencana pembangunan, serta program unggulan, termasuk harapan agar Tidore dapat menjadi bagian dari jejaring KaTa Kreatif (Kabupaten/Kota Kreatif).
Sektor ekonomi kreatif dinilai strategis untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Setelah aktif selama tiga tahun, Gekrafs Tidore fokus membangun jejaring komunitas kreatif dan mendata pelaku ekonomi kreatif dari 17 subsektor.
Pada tahun 2024, sinergi antara Gekrafs dan Pemerintah Daerah menghasilkan rencana aksi berupa beberapa event di tahun 2025 yang diharapkan mampu memberikan dampak sosial dan ekonomi berkelanjutan.
Di Tidore Kepulauan, terdapat beberapa subsektor ekonomi kreatif unggulan yang menjadi prioritas, antara lain:
- Kuliner: Proyek inovatif berupa pembuatan kecap dari fermentasi perut ikan dan garam di Kelurahan Rum Balibunga.
- Kriya: Produk unggulan seperti UMMU KRIYA dari Kelurahan Fobaharu (anyaman bambu) dan kerajinan kayu oleh Galasi Kreatif dan Putri Mareku.
- Fashion: Brand lokal Puta Dino.
- Subsektor lainnya: Musik, film, desain grafis, dan seni pertunjukan.
Selain pengembangan SDM, Dinas Pariwisata dan DPC Gekrafs Tidore mengusulkan pembangunan Creative Hub sebagai ruang kerja bersama (working space) bagi komunitas dan pelaku ekonomi kreatif di Tidore Kepulauan.
Direktur Fasilitas Infrastruktur Kemenparekraf, Fahmi Akmal, mengapresiasi langkah proaktif Dinas Pariwisata dan Gekrafs Tidore dalam menyampaikan dokumen pendukung, termasuk Rencana Aksi Ekonomi Kreatif 2025 dan site plan Creative Hub.
Hal ini menunjukkan keseriusan Kota Tidore Kepulauan dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif secara berkelanjutan.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat posisi Tidore sebagai salah satu kota kreatif yang dapat menjadi model pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia.***
- Daerah3 bulan ago
Bulan Depan Insentif Imam, Syara dan Pendeta di Kota Tidore Dibayarkan
- Daerah3 bulan ago
Ketua Organda Tidore Kecam Tindakan Premanisme Diduga Dilakukan Tim SAMADA di Mareku
- Politik3 bulan ago
Perjalanan Paslon Wali Kota Tidore Sam Ada dalam Lingkungan Gelap dan Teriakan Masi Aman
- Politik3 bulan ago
Alasan DPC Partai Gerindra Kota Tidore Cabut Dukungan Politik kepada Paslon Wali Kota Tidore Sam Ada
- Daerah2 bulan ago
Kembangkan Ekonomi Kreatif Anak Muda, Nurul Asnawiah Dorong Pemerintah Kota Tidore Bentuk OPD Teknis
- Daerah3 bulan ago
Pemerintah Kota Tidore Kepulauan Luncurkan Aplikasi Satu Data Informasi Statistik
- Politik3 bulan ago
Sejumlah Dugaan Kecurangan Pilgub Maluku Utara Dibeberkan Tim Has Kie Raha
- Politik3 bulan ago
Kampanye Paslon Wali Kota Tidore Sam Ada di Rum Balibunga, Ratusan Orang Angkat 1 Jari Simbol Dukungan Masi Aman