Kesehatan
Aktivitas dan Latihan Fisik Rutin Secara Tidak Langsung Kurangi Risiko Stroke
SOROTAN KATA – Dokter spesialis kedokteran olahraga Caleb Leonardo Halim menyatakan bahwa aktivitas dan latihan fisik rutin dapat secara tidak langsung mengurangi risiko stroke.
Caleb menjelaskan bahwa aktivitas fisik ringan yang dikombinasikan dengan latihan teratur dapat membantu menjaga gula darah agar tidak berkembang menjadi diabetes, serta menstabilkan tekanan darah. Kedua manfaat ini pada akhirnya dapat menurunkan risiko stroke di masa mendatang.
“Stroke itu masalah pembuluh darah, yang biasanya disebabkan oleh penyakit lain akibat gaya hidup yang kurang baik, salah satunya kurangnya aktivitas fisik,” ungkap Caleb dalam diskusi daring Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta pada Senin, 4 November 2024.
Ia memaparkan perbedaan antara aktivitas dan latihan fisik. Aktivitas fisik adalah upaya sederhana untuk menggerakkan tubuh, seperti berjalan atau naik turun tangga. Sedangkan latihan fisik mencakup kegiatan yang dilakukan dalam program terukur dan berulang secara berkala.
“Misalnya naik turun tangga. Kalau hanya sesekali, itu adalah aktivitas fisik. Namun, jika dilakukan setiap hari sebagai kebiasaan, itu bisa menjadi latihan fisik yang memiliki perkembangan,” ujarnya.
Caleb juga menekankan pentingnya menggerakkan tubuh, terutama bagi mereka yang sehari-harinya lebih banyak duduk di depan komputer atau laptop. Ia menyarankan untuk mengambil jeda dari layar (sitting break) dengan berdiri atau berjalan setidaknya setiap satu hingga dua jam. Hal ini akan membantu melancarkan peredaran darah dan mencegah kekakuan otot.
“Penelitian menyebutkan bahwa bergerak sebentar saja sudah lebih baik. Bahkan, jika ada waktu 5-10 menit untuk berjalan, seperti saat mencari makan siang, itu sudah baik. Di siang atau sore hari, jalan lagi 5-10 menit, dan pulang kantor jalan lagi 5-10 menit, sehingga totalnya bisa mencapai 30 menit dalam sehari,” ujarnya.
Untuk latihan fisik, Caleb menyarankan rumus FITT yang terdiri dari Frequency (frekuensi), Intensity (intensitas), Time (durasi), dan Type (jenis latihan). Rumus ini bisa diterapkan pada latihan kardio maupun otot.
Pada latihan kardio, frekuensi yang dianjurkan adalah tiga hingga lima kali per minggu. Bagi pemula, bisa dimulai dari satu kali per minggu dan ditingkatkan secara bertahap.
Intensitas latihan yang disarankan untuk pemula adalah rendah hingga sedang (low to intermediate). Menurut Caleb, jogging santai sambil mengobrol juga sudah cukup untuk pemula.***
- Daerah2 bulan ago
Bulan Depan Insentif Imam, Syara dan Pendeta di Kota Tidore Dibayarkan
- Daerah2 bulan ago
Ketua Organda Tidore Kecam Tindakan Premanisme Diduga Dilakukan Tim SAMADA di Mareku
- Politik2 bulan ago
Perjalanan Paslon Wali Kota Tidore Sam Ada dalam Lingkungan Gelap dan Teriakan Masi Aman
- Politik2 bulan ago
Alasan DPC Partai Gerindra Kota Tidore Cabut Dukungan Politik kepada Paslon Wali Kota Tidore Sam Ada
- Daerah2 bulan ago
Pemerintah Kota Tidore Kepulauan Luncurkan Aplikasi Satu Data Informasi Statistik
- Politik2 bulan ago
Sejumlah Dugaan Kecurangan Pilgub Maluku Utara Dibeberkan Tim Has Kie Raha
- Daerah2 bulan ago
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Ribuan Masa Gruduk Kantor Bawaslu dan KPU Maluku Utara
- Politik2 bulan ago
Kampanye Paslon Wali Kota Tidore Sam Ada di Rum Balibunga, Ratusan Orang Angkat 1 Jari Simbol Dukungan Masi Aman