Connect with us

Politik

Sultan Tidore ke 37: Jangan Ragukan Kesetiaan Kami, Karena Leluhur Kami Telah Mati Berulang Kali untuk Indonesia

Published

on

Sultan Tidore ke-37, Husain Alting Sjah.

SOROTAN KATA – Beragam persoalan ketimpangan yang ada di Provinsi Maluku Utara mendorong seorang generasi Nuku, Sultan Tidore ke-37, Husain Alting Sjah, untuk membulatkan tekad melanjutkan perjuangan leluhurnya, demi menyelamatkan negeri dari berbagai permasalahan.

“Slogan NKRI Harga Mati tidak cocok untuk Maluku Utara, khususnya Tidore Kepulauan. Sebab kami sudah mati berkali-kali untuk Indonesia,” tegas Sultan Husain pada Jumat, 8 November 2024.

Advertisement

“Tidak perlu ragu dengan kesetiaan kami kepada rakyat, karena leluhur kami telah mati berulang kali untuk Indonesia,” lanjutnya.

“Sejak dulu, Tidore telah menyerahkan sepertiga wilayah kerajaannya, termasuk Papua, untuk Indonesia. Bahkan kami mengirim pemuda Papua untuk mewakili Kerajaan Tidore secara resmi pada momen Sumpah Pemuda. Ini merupakan bentuk keikhlasan dan kerelaan kerajaan untuk bergabung menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Sultan.

Advertisement
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan (HAS Kie Raha) dengan nomor urut 1.

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan (HAS Kie Raha) dengan nomor urut 1.

Sultan Tidore ke-37, Husain Alting Sjah, maju dalam Pilkada 2024 sebagai calon Gubernur Maluku Utara, berpasangan dengan Asrul Rasyid Iksan sebagai wakilnya dengan nomor urut 1.

Kesalahan memilih lemimpin hari Ini, maka kita menikmati ketimpangan berkelanjutan 5 tahun akan datang.

Berbagai persoalan di Maluku Utara yang tak kunjung terselesaikan membuatnya merasa harus turun tangan.

Advertisement

Melihat suatu persoalan tidak bisa hanya dengan mengeluarkan imbauan; dibutuhkan kebijakan hukum yang kuat untuk memberikan solusi.

Tema kampanye mereka, “Selamatkan Maluku Utara,” bukan sekadar slogan.

Advertisement

Ini adalah seruan kepada setiap warga Maluku Utara untuk bersatu, bangkit, dan berjuang demi masa depan yang lebih baik.

“Jangan biarkan ketimpangan itu terus berlanjut, dan jangan biarkan keterpurukan masa lalu terulang kembali,” katanya.

Advertisement

Sultan Nuku berhasil mentransformasi masa lalu Maluku yang kelam menjadi era baru yang memberikan harapan untuk bangkit dan melepaskan diri dari segala bentuk ketidakadilan, penindasan, dan keterikatan.

Presidium Canga Muda, Muzril Musa, menjelaskan ada beberapa alasan mengapa Sultan Husain pantas dipilih pada Pilkada 2024.

Advertisement

Alasan pertama, menurut Muzril, Maluku Utara tak kunjung maju karena selama ini salah memilih pemimpin.

“Selama ini kita memilih pemimpin yang lebih mengutamakan keluarga dan kelompoknya, bukan kepentingan rakyat,” kata Muzril Musa pada Rabu, 6 November 2024

Advertisement

Alasan kedua, kata Muhrim, adalah untuk mengangkat harkat dan martabat Maluku Utara yang dikenal sebagai Jaziratul Mulk.

“Negeri ini memiliki tuan tanahnya, serahkanlah kepada tuan tanahnya untuk memimpin negeri ini,” ujar Muhrim.

Advertisement

“Saya mengajak kita semua menjaga harkat dan martabat negeri ini agar terhindar dari musibah,” tambah Abdurrahim.

Alasan ketiga, Husain Sjah sebagai seorang sultan sudah dididik untuk memimpin sejak kecil dalam keluarganya. Karena itu, tidak salah jika kita menjadikannya gubernur karena kemampuan kepemimpinannya,” katanya.

Advertisement

“Lalu, beliau memiliki integritas dan pengetahuan agama yang tinggi. Dan yang terakhir adalah memiliki toleransi yang tinggi. Sultan sangat menjunjung toleransi, karena itu merupakan adat dalam kesultanan,” jelasnya.***

Advertisement
Advertisement

Trending