Pertandingan Muaythai Sempat Ricuh, Begini Kata Opniel Untung

Berita14 Dilihat

SORTAN KATA – Technical Delegate (TD) PB Muaythai Indonesia, Opniel Untung, menyatakan bahwa meskipun sempat terjadi kericuhan saat pertandingan di kelas Elit 48 Kg cabang olahraga Muaythai, pertandingan bela diri asal Thailand ini tetap berjalan lancar hingga Sabtu malam.

“Sebenarnya itu hanya salah paham saja karena ada ofisial yang tidak menggunakan kartu identitas, mungkin dia lupa,” kata Opniel Untung pada Sabtu, 7 September 2024.

Menurutnya, hal ini terjadi karena antusiasme tinggi dari ofisial tersebut, dan sejauh ini tidak ada masalah yang berarti.

“Ini adalah dinamika pertandingan. Memang tadi ada aksi saling dorong, tetapi itu bukan perkelahian dan situasinya berhasil diredakan oleh petugas keamanan,” lanjutnya.

Ia menilai kejadian ini wajar karena mungkin para ofisial sudah lelah dan terlalu bersemangat, sehingga ada ekspresi yang berlebihan.

Pihaknya akan mengadakan rapat evaluasi dengan panitia dan petugas keamanan untuk menyikapi insiden tersebut, apalagi pertandingan ke depan merupakan babak-babak penentuan seperti semifinal dan final.

“Mungkin nanti kita akan membatasi penonton jika tribun sudah penuh. Semua penonton yang masuk akan langsung diarahkan ke tribun, dan kami akan berusaha untuk tidak mencampur suporter tim yang berbeda dalam jumlah besar,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan bekerja keras agar pertandingan berjalan dengan baik dan para penonton dapat menikmati pertandingan.

“Kami tidak akan membatasi penonton selama tribun masih bisa menampung,” tambahnya.

Sebelumnya, laga ke-57 kelas Elit 48 Kg Putri antara atlet Jawa Timur, Ikke Nurhayati, melawan Isnawati dari Banten sempat terhenti akibat kericuhan di Gedung Bale Meuseuraya Aceh, Kota Banda Aceh, pada Sabtu malam.

Pertandingan ini terhenti di ronde kedua setelah ofisial Banten berlari menuju ofisial Jawa Timur, yang memicu adu mulut hingga bentrokan fisik.

Baca Juga  Ini Alasan BPON Perintahkan Tarik Produk Roti Merek Okko dari Pasaran

Kericuhan ini kemudian melibatkan ofisial lain dan suporter yang memasuki area pertandingan.

Petugas keamanan berusaha melerai para ofisial Jawa Timur dan Banten, namun beberapa penonton dari tribun mencoba merangsek ke area pertandingan.***