SOROTAN KATA – Ahli Gizi dari Instalasi Pelayanan Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo, Inti Makaryani, S.Gz, menepis mitos bahwa penderita diabetes tidak boleh makan nasi sama sekali.
“Tidak disarankan pasien hanya makan buah dan sayur tanpa nasi. Nasi mengandung karbohidrat yang diperlukan tubuh, termasuk glukosa yang baik untuk otak dan energi,” kata Inti pada Senin, 22 Juli 2024.
Inti menjelaskan, penderita diabetes tidak perlu menghindari nasi selama konsumsinya dalam takaran wajar dan sesuai kebutuhan tubuh.
Misalnya, seseorang yang memerlukan 1.700 kilo kalori dapat mengonsumsi nasi putih sebanyak 100 gram atau setara dengan 3/4 gelas saat sarapan. Jika tidak menginginkan nasi, ada opsi lain seperti roti putih sebanyak 70 gram atau tiga iris.
“Penukar itu adalah mengganti makanan dengan kelompok yang sama. Misal ingin nasi putih, tapi hanya ada roti, itu bisa diganti dengan roti putih atau singkong rebus, sesuai dengan kelompok bahan pangan,” ujar Inti.
Ia juga menepis mitos bahwa penderita diabetes tidak boleh makan seafood. Penderita boleh memakannya sesekali saja karena makanan bahari mengandung protein dan banyak lemak jenuh yang bisa membuat asupan gizi tidak seimbang.
“Jumlah yang dikonsumsi tergantung anjuran dokter, berapa banyak yang diperbolehkan,” ucap Inti.
Selain takaran yang diperbolehkan, cara pengolahan makanan bahari juga harus diperhatikan, seperti mengurangi makanan yang digoreng.
“Untuk pengolahannya cukup satu makanan yang diolah dengan minyak. Misalnya minyak zaitun, minyak kelapa atau santan, jumlahnya harus dihitung terlebih dulu,” ujar Inti.
Inti juga menyarankan penderita diabetes yang ragu dengan kebutuhan gizi per hari untuk berkonsultasi dengan ahli gizi di fasilitas kesehatan terdekat guna menghitung kalori serta takaran makan yang sesuai.***