Daerah
Temuan Lubang Besar di Tepi Sungai Desa Dawuhan, Ini yang Dilakukan BPBD Blitar

SOROTAN KATA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, telah mengirim surat ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung terkait penemuan lubang besar di tepi sungai di Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Berttyanto, menyatakan bahwa pihaknya meminta tim dari PVMBG untuk melakukan penelitian terkait lubang besar tersebut. Temuan ini berasal dari laporan warga yang merasa aneh dengan adanya lubang tersebut, terutama saat hujan deras karena air justru masuk ke dalam lubang tersebut.
“Kami sudah mengirim surat ke PVMBG Bandung, sebagai lembaga yang berwenang menangani masalah teknis seperti ini, untuk melakukan kajian. Kami berharap ada survei sebagai dasar penanganan lebih lanjut,” ujarnya pada Rabu, 6 November 2024.
BPBD Kabupaten Blitar telah melakukan asesmen di lokasi lubang tersebut. Hasil pengecekan menunjukkan bahwa diameter lubang sekitar 1,5 meter dengan kedalaman lebih dari 10 meter.
Ivong menyebutkan, belum diketahui sudah berapa lama lubang itu ada. Sungai tersebut biasanya kering saat kemarau, dan teraliri air hanya ketika hujan turun. Pada 31 Oktober 2024, hujan deras melanda wilayah Blitar, termasuk Kecamatan Kademangan, sehingga sungai tersebut kembali terisi air.
“Saat seorang warga melihat lubang tersebut dan mendapati sebagian besar aliran air masuk ke dalamnya, ia melaporkannya kepada perangkat desa,” ujarnya.
Lokasi temuan lubang cukup jauh dari permukiman warga, tetapi berada di area perbukitan kapur yang kondisinya telah mengalami kerusakan berat akibat hutan gundul dan lahan yang banyak ditanami tanaman semusim, seperti tebu. Daerah tersebut juga tengah mengalami kekeringan, yang berpotensi menyebabkan longsor dan banjir saat hujan turun.
BPBD Blitar telah memasang garis pembatas di sekitar lubang untuk mencegah warga mendekati area tersebut. “Kami telah memasang garis pembatas karena dikhawatirkan lubang ini dapat menyebabkan tanah longsor atau pergerakan tanah yang membahayakan,” kata Ivong.
Didik, salah seorang warga Desa Dawuhan, menyatakan bahwa lubang tersebut ditemukan oleh tetangganya yang hendak ke ladang setelah hujan lebat. Tetangganya merasa penasaran melihat air yang mengalir ke dalam lubang secara tidak biasa.
“Ketika kemarau, air tidak ada. Setelah hujan turun, lubang ini muncul, kemudian dilaporkan ke pihak desa dan camat, lalu diberi garis pembatas. Kedalamannya diperkirakan mencapai lebih dari 30 meter, tetapi belum diketahui secara pasti ke arah mana lubang tersebut mengalir,” jelas Didik.
Warga sekitar mengkhawatirkan lubang itu dapat memicu pergerakan tanah atau bahkan membahayakan jika tidak segera ditangani.***
Daerah1 tahun agoBulan Depan Insentif Imam, Syara dan Pendeta di Kota Tidore Dibayarkan
Daerah1 tahun agoKetua Organda Tidore Kecam Tindakan Premanisme Diduga Dilakukan Tim SAMADA di Mareku
Daerah9 bulan agoASN Kota Tidore Kepulauan Mulai Konsolidasi Dukung Aksi Tuntutan DBH ke Pemprov Maluku Utara
Daerah7 bulan agoKelurahan Mareku Hadirkan Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Teknologi
Berita5 bulan agoSegera Terbit Buku Berjudul Tanpa Tidore, Indonesia Tidak Ada Pilar Timur dari Sabang Sampai Merauke
Berita11 bulan agoPengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Tidore, Ketua Gekrafs dan Dinas Pariwisata Gelar Audiensi dengan Kemenparekraf
Daerah5 bulan agoDisdukcapil Tidore: Hoax soal Rekomendasi Wali Kota dalam Layanan Kependudukan
Daerah4 bulan agoTerus Promosikan Sektor Pariwisata, Pemkot Tidore Gelar Camping Ground di Pulau Maitara











