Connect with us

Daerah

KPPBC Ambon Berikan Layanan Importasi Pemulangan 15 Tengkorak Leluhur dari Desa Amtufu Lorulung

Published

on

Bea Cukai Ambon, Maluku memberikan layanan importasi untuk pemulangan 15 tengkorak leluhur dari Desa Amtufu Lorulung, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, yang dikirim oleh Museum Vrolik Amsterdam, Belanda. Bea Cukai Ambon.

SOROTAN KATA – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Ambon, Maluku, memberikan layanan importasi pemulangan 15 tengkorak leluhur dari Desa Amtufu Lorulung, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, yang dikirim oleh Museum Vrolik Amsterdam, Belanda.

Setibanya barang dari Belanda di terminal kargo Bandara Pattimura, dilakukan pemeriksaan singkat dan penyerahan kepada tim pemulangan tengkorak asal Amtufu Lorulung, Tanimbar, ungkap Kepala Kantor Bea Cukai Ambon, Farid Irfan di Ambon pada Rabu, 6 November 2024.

Advertisement

Farid menyebutkan, 15 tengkorak ini dikembalikan oleh Museum Vrolik Amsterdam untuk dikembalikan ke rumah adat Desa Amtufu Lorulung, Tanimbar.

“Diharapkan dengan pemulangan 15 tengkorak ini ke Kepulauan Tanimbar, sejarah peradaban dan ilmu pengetahuan dapat diwariskan bagi generasi penerus,” ujarnya.

Advertisement

Proses importasi menggunakan mekanisme rush handling, yaitu pelayanan kepabeanan untuk barang impor tertentu yang memerlukan penanganan cepat di kawasan pabean, dengan transit melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Bea Cukai Ambon berkomitmen memberikan pelayanan prima bagi pengguna jasa dan mendukung kelancaran ekspor-impor di wilayah Maluku.

Advertisement

“Kami menyediakan layanan ekspor 24 jam, tujuh hari seminggu, sebagai wujud pelayanan optimal bagi para eksportir di Maluku,” tambah Farid.

Secara singkat, sejarah 15 tengkorak ini bermula pada 1912 ketika petugas medis militer Hindia Belanda mengunjungi Amtufu dan membawa tengkorak tersebut ke Belanda untuk penelitian. Tengkorak-tengkorak itu menjadi koleksi Museum Vrolik selama lebih dari 100 tahun.

Advertisement

Pihak museum berharap bahwa pengembalian sisa-sisa leluhur ini akan membantu memulihkan luka sejarah akibat masa kolonial Belanda.***

Advertisement
Advertisement

Trending