Connect with us

Hukrim

Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan Narkotika 4 Kg di Perbatasan RI dan Malaysia

Published

on

Satgas Yonzipur 5/ABW berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba seberat 4 kg di perbatasan.
Satgas Yonzipur 5/ABW berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba seberat 4 kg di perbatasan.

SOROTAN KATA – Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonzipur 5/ABW kembali berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 4 kg di perbatasan RI-Malaysia, tepatnya di Sungai Tekam, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

“TNI AD kembali menggagalkan penyelundupan narkoba seberat 4 kilogram yang masuk dari Malaysia. Keberhasilan ini merupakan bukti komitmen TNI AD dalam memerangi peredaran narkoba di wilayah perbatasan,” ujar Komandan Korem 121/Alambhana Wanawwai (ABW), Brigjen TNI Luqman Arief, di Pontianak pada Sabtu, 21 Desember 2024.

Advertisement

Ia menjelaskan, tindakan tersebut berhasil dilakukan berkat kolaborasi antara intelijen Satgas Yonzipur 5/ABW dan informasi yang diberikan oleh komunitas masyarakat Radar Embrio Anti Narkoba (REAN).

Meskipun barang bukti berhasil diamankan, penyelundup diketahui melarikan diri ke Malaysia melalui jalur tikus di perbatasan RI-Malaysia.

Advertisement

“Terima kasih kepada Satgas Pamtas dan Radar Embrio Anti Narkoba atas perjuangan mereka. Teruslah berjuang, pantang mundur, lanjutkan perjuangan!” kata Luqman.

Danrem 121/ABW juga menyebutkan bahwa dalam setahun terakhir, TNI AD berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu dengan total lebih dari 200 kilogram dan ratusan butir pil ekstasi.

Advertisement

Keberhasilan ini berkat operasi gabungan TNI AD dan program Radar Embrio Anti Narkoba yang melibatkan masyarakat setempat sebagai mitra intelijen.

Pihaknya melaksanakan operasi pengawasan dan pencegahan penyelundupan narkotika di sepanjang perbatasan RI-Malaysia, termasuk jalur tikus yang sering digunakan untuk memasukkan narkoba dari Malaysia.

Advertisement

“Perbatasan Indonesia-Malaysia sepanjang 987 kilometer di Kalimantan Barat membutuhkan pengawasan ketat terhadap potensi kerawanan penyelundupan barang ilegal dan terlarang seperti narkotika,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa dengan keterbatasan aparat keamanan, masyarakat setempat yang mengenal wilayahnya dengan baik sangat dibutuhkan untuk menjadi garda terdepan dalam memerangi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba.

Advertisement

Kalimantan Barat memang menjadi salah satu wilayah rawan peredaran narkoba karena berbatasan langsung dengan Malaysia. Jalur tikus yang sulit diawasi menjadi tantangan utama dalam pengawasan wilayah perbatasan.

Prestasi ini juga menandai akhir masa jabatan Brigjen TNI Luqman Arief sebagai Danrem 121/ABW, yang akan diserahterimakan pada Senin, 23 Desember 2024.***

Advertisement
Advertisement

Trending