SOROTAN KATA – Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut), pada Rabu malam sekitar pukul 19.12 WIT kembali mengeluarkan sinar api yang teramati dengan ketinggian 200 meter, disertai erupsi abu setinggi 1.000 meter di atas puncak gunung tersebut.
“Erupsi gunung tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi sekitar 1 menit 52 detik,” ujar petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ibu, Axl Roeroe pada Rabu, 25 September 2024.
Ia menjelaskan, kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal cenderung ke arah Barat Laut, serta sinar api setinggi 200 meter dari puncak gunung dengan ketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut.
Oleh karena itu, masyarakat di wilayah tersebut diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 4 km dan pada perluasan sektoral sejauh 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
“Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata agar terhindar dari paparan abu tersebut,” lanjutnya.
Ia juga meminta masyarakat dan wisatawan untuk mematuhi larangan yang dikeluarkan oleh Pos Pengamatan Gunung Ibu, mengingat status Gunung Ibu saat ini masih berada di Level III atau Siaga.
“Semua pihak diminta menjaga suasana kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan informasi palsu (hoax), serta tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas sumbernya, dan selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah,” tambahnya.
Sebelumnya, pada Jumat (20/9/2024) pekan lalu, Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat menyemburkan lava pijar yang teramati setinggi 300 meter, disertai erupsi abu setinggi 1,5 kilometer di atas permukaan laut.
Erupsi disertai lava pijar tersebut juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi sekitar 1 menit 4 detik di Pos Pengamatan Gunung Api Ibu di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu.
Selain itu, ketinggian kolom abu mencapai 1,5 kilometer di atas puncak dengan tinggi sekitar 2.825 meter di atas permukaan laut, dengan kolom abu berwarna kelabu dan intensitas tebal yang cenderung ke arah Timur Laut.
“Teramati lontaran lava pijar dengan ketinggian sekitar 300 meter, dan jatuhnya lontaran lava tersebut masih berada di dalam kawah,” ungkap Axl.***