SOROTAN KATA – Kantor Perwakilan BI Maluku Utara menyatakan, transaksi digital mengalami peningkatan lebih dari 86 persen dalam lima tahun terakhir.
“Saat ini, nilai transaksi melalui sistem digital mencapai Rp73 triliun, meningkat dibandingkan lima tahun sebelumnya yang sebesar Rp59,4 triliun,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Malut, Dwi Putra Indrawan pada Sabtu, 24 Agustus 2024.
Menurut Dwi, peningkatan transaksi digital ini didorong oleh penggunaan smartphone, partisipasi kalangan milenial, peningkatan kreativitas dan inovasi digital, serta dominasi sistem pembayaran digitalisasi baik di dalam negeri maupun antar-negara.
Dwi juga menambahkan, data yang diperoleh dari Perwakilan BI Malut menunjukkan peningkatan penggunaan ponsel di Maluku Utara dan seluruh Indonesia, yang turut mendorong masyarakat untuk memilih transaksi digital dalam berbagai kegiatan ekonomi dan bisnis.
Selain itu, jumlah pengguna QRIS di Maluku Utara per Juni 2024 tercatat sebanyak 85.280 orang dengan volume transaksi mencapai 1.087.552 kali.
“Jumlah pengguna QRIS yang mencapai 85.280 orang ini terus meningkat setiap tahunnya, baik dari sisi pengguna maupun volume transaksi,” ujarnya.
Ia juga mengakui, angka ini masih tertinggal dibandingkan dengan daerah-daerah lain di wilayah timur Indonesia seperti Maluku, Papua, Papua Barat, Sulawesi Barat, bahkan Gorontalo dan Sulawesi.
Dwi menambahkan, sesuai dengan amanat undang-undang, Bank Indonesia diberikan mandat untuk memelihara stabilitas sistem pembayaran guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dengan tiga dimensi utama yaitu stabilitas, pertumbuhan, dan inklusi.
Oleh karena itu, Bank Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal sesuai dengan tagline-nya.***