SOROTAN KATA – Band Archa asal Ambon baru saja merilis lagu terbarunya yang berjudul “Ten,” yang mengangkat kultural Maluku dalam lirik dan musiknya.
“Lagu ‘Ten’ berbentuk pertanyaan reflektif. Mengacu pada kesadaran kultural, lagu ini secara sadar mengajak pendengarnya untuk memandang jauh ke masa depan,” kata pencipta musik “Ten,” Delon Imlabla pada Minggu, 11 Agustus 2024.
Lirik lagu “Ten” ditulis dalam bahasa Teuwa, bahasa tua dari Yamahaipate, Negeri Ulahahan, di Pulau Seram, Maluku, oleh almarhum Chalvin Papilaya, penulis dan penyair asal Maluku.
“Dalam terjemahan bahasa Indonesia yang ia tinggalkan, beberapa kata dan frasa tetap dipertahankan dalam bahasa Teuwa. Setelah berdiskusi dengan adik dan sahabat Chalvin yang mendampinginya di Ulahahan, Archa mendapat kejelasan tentang artinya,” ujarnya.
Delon mengungkapkan bahwa Archa memiliki visi untuk mengangkat tema-tema penting seperti materi/spiritual, konflik manusia, kelautan, dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
“Chalvin telah meninggal, namun keprihatinannya terhadap sejarah Maluku tetap kuat,” tambahnya.
Delon berharap Archa terus berkarya dan dapat menghasilkan banyak album yang mengangkat budaya Maluku.
“Ada sekitar tujuh puisi Chalvin. Mungkin setelah ini, kami akan merekam lagu-lagu dari puisinya yang lain juga,” ujarnya.
Sementara itu, Wendy J. Latusawaule, akademisi musik gereja dari Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, mengatakan bahwa lagu “Ten” menggabungkan unsur-unsur tradisional Maluku dengan gaya modern.
“Lagu ini menciptakan harmoni unik yang menonjolkan kekayaan budaya daerah tersebut. Peluncuran ini diharapkan dapat memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya Maluku kepada pendengar yang lebih luas,” kata Wendy.
Ia juga berharap, lagu Archa dapat dibawakan secara langsung di acara-acara di Kota Ambon, dan dapat mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, dalam menjaga warisan budaya Maluku.
“Musik ini dibawakan dengan cara modern namun tetap mempertahankan elemen budaya Maluku. Kami berharap musik di Maluku bisa menjadi edukasi dan tidak hanya lagu galau untuk anak muda,” ucapnya.
“Ten” adalah lagu pertama yang diluncurkan oleh Archa yang menekankan kekuatan vokal dengan lirik dalam bahasa daerah Maluku sebagai bagian dari konsep “musik spiritual.” “Ten” berarti menangis, dan dianggap sebagai nyanyian pertama seluruh manusia.***