SOROTAN KATA – Tim gabungan dari bidang rehabilitasi penanggulangan bencana Rua secara intensif melakukan normalisasi aliran Sungai Rua di Kota Ternate, Maluku Utara, untuk mengantisipasi banjir yang berpotensi merusak infrastruktur di kawasan tersebut.
“Kami melakukan normalisasi kali mati di Rua ini agar air yang turun dari hulu tidak lagi meluap hingga ke permukiman warga dan jalan akses. Saluran sepanjang sekitar 300 meter dengan kedalaman hingga 3 meter ini diharapkan bisa mencegah banjir saat hujan deras,” kata Kepala Dinas PUPR Kota Ternate, Rus’an M Nur pada Sabtu, 31 Agustus 2024.
Dia menjelaskan, untuk mencegah meluapnya air saat hujan deras, normalisasi aliran Sungai Rua dibuat dengan lebar sekitar 2 hingga 3 meter. Sehingga air yang turun dari hulu hingga ke pantai tidak lagi meluap ke permukiman warga setempat.
Selain itu, berdasarkan kajian dan analisis tim geologi, rumah-rumah yang rusak akibat banjir bandang tidak akan dibangun kembali di lokasi yang sama. Sebagai gantinya, akan dibangun aliran sungai dan jembatan.
Tim gabungan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Malut, BPPW Malut, BPJN Malut, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Ternate telah menutup jalur belokan air untuk mencegah luapan air ke jalan utama saat hujan deras.
Sementara itu, Pemkot Ternate akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga terdampak banjir di Rua, mereka tidak ingin kembali tinggal di lokasi tersebut.
Sebelumnya, Pemkot Ternate berencana bergerak cepat agar para pengungsi tidak terlalu lama tinggal di tenda-tenda pengungsian atau bersama keluarga mereka.
Sekkot Ternate, Rizal Marsaoly, menyatakan bahwa Pemkot Ternate harus hadir untuk memberikan jaminan kepada mereka agar mendapatkan hunian yang layak dan representatif.
Pemkot Ternate juga akan melakukan relokasi warga setelah proses pendataan selesai. Pihak BWS juga akan membuka jalur air baru dengan radius masing-masing 50 meter dari talud yang sudah dibangun.
Di area radius 50 meter kiri dan kanan tersebut, akan dibangun lahan terbuka hijau atau lapangan bola/basket sehingga warga tidak perlu kembali dan membangun rumah di kawasan tersebut.
Selain relokasi, pihak BPJN juga akan membangun jembatan darurat sementara karena material normalisasi harus dipotong untuk mengembalikan fungsi kali mati.***