SOROTAN KATA – Personel TNI/Polri di Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara (Malut) dikerahkan selama 2 hari untuk mengevakuasi korban banjir dan membantu mendirikan posko di sekitar wilayah terdampak.
“Selain itu, personel juga dikerahkan ke daerah Kali Kobe dan Kali Akejira yang meluap, mengakibatkan beberapa desa terendam,” kata Kabid Humas Polda Malut Kombes Pol Bambang Suharyono pada Selasa, 23 Juli 2024.
Dirinya mengungkapkan, penanganan cepat diperlukan untuk mengurangi dampak bencana akibat banjir di daerah tersebut.
Menurut Kabid Humas, personel TNI/Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Tengah telah dikerahkan untuk menangani bencana tersebut.
“Mereka berkoordinasi untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan warga yang terdampak,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya telah mengevakuasi korban sejak Minggu, 21 Juli 2024 lalu dan masih berlangsung hingga saat ini.
Tim gabungan memastikan, para korban banjir, terutama anak-anak dan lansia, mendapatkan tempat berlindung yang aman dan layak dari ancaman banjir.
Proses evakuasi dilakukan dengan intensif guna meminimalkan dampak bencana. Tim fokus pada penyelamatan dan kesehatan warga, memastikan bahwa setiap orang mendapatkan perhatian dan bantuan yang diperlukan.
Terakhir, Kabid Humas mengimbau warga yang terdampak banjir tetap berhati-hati dan mengikuti instruksi dari petugas untuk memastikan keselamatan dan keamanan selama masa tanggap darurat.
Sebelumnya, Polda Malut mengerahkan personelnya untuk membantu penanganan bencana banjir di Desa Dokulamo dan Desa Trans Kobe, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halteng.
Kapolres Halteng AKBP Aditya Kurniawan mengatakan, tim dari Polres telah dikerahkan dengan cepat ke lokasi-lokasi terdampak untuk memberikan pertolongan kepada warga yang membutuhkan evakuasi dan bantuan lainnya.
Pihak kepolisian juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait, seperti BPBD dan relawan, guna memastikan respons yang efektif dalam situasi darurat ini.***