Daerah
Pengurangan Dana TKD, Pemkot Tidore Bisa Apa? Forum Kwatak Bacarita Angkat Isu Hangat Keuangan Daerah

SOROTAN KATA – Kebijakan pemerintah pusat terkait pengurangan Dana Transfer ke Daerah (TKD) kini menjadi sorotan serius bagi pemerintah daerah di seluruh Indonesia, termasuk Kota Tidore Kepulauan. Dampak dari kebijakan ini diperkirakan akan memengaruhi kemampuan fiskal, terutama terkait belanja pegawai, pelayanan publik, hingga kelanjutan pembangunan daerah.
Isu krusial tersebut akan menjadi tema utama dalam diskusi publik Kwatak Bacarita bertajuk “Pengurangan Dana TKD, Pemkot Tidore Bisa Apa?” yang akan digelar pada Selasa, 7 Oktober 2025.
Forum ini menghadirkan sejumlah narasumber dengan latar belakang berbeda. Mereka adalah Ridwan Moh. Yamin (Pimpinan DPRD Kota Tidore), Ishak Naser (pengamat ekonomi dan politik), Mochtar Adam (akademisi), Ismail Dukomalamo (Sekda Kota Tidore), serta Ramli Saraha (praktisi keuangan daerah). Diskusi akan dipandu oleh Suratimni Idrus.
Isu Hangat yang Menyentuh Daerah
Pengurangan Dana TKD dinilai sebagai kebijakan yang memberi tantangan berat bagi daerah. TKD sendiri merupakan salah satu sumber utama pembiayaan daerah untuk mendukung roda pemerintahan dan pembangunan.
Di Kota Tidore, TKD memiliki porsi besar dalam struktur APBD, sehingga setiap pengurangannya berpotensi langsung memengaruhi kesejahteraan aparatur hingga masyarakat. Tidak heran, tema ini dipandang relevan sekaligus mendesak untuk dibahas secara terbuka.
“Kwatak Bacarita hadir sebagai ruang dialog kritis, sehingga publik bisa mendengar langsung pandangan dari DPRD, akademisi, hingga pejabat Pemkot Tidore tentang bagaimana strategi daerah menghadapi situasi ini,” jelas penyelenggara.
Ruang Dialog untuk Solusi
Diskusi ini diharapkan bukan hanya menjadi ajang tukar pikiran, tetapi juga menghasilkan gagasan strategis. Peran akademisi dan praktisi akan memperkuat analisis, sementara pejabat daerah dapat menjelaskan langkah nyata yang sudah atau akan diambil pemerintah.
Forum ini juga terbuka bagi masyarakat yang ingin memahami lebih jauh dampak kebijakan fiskal pusat terhadap kehidupan sehari-hari mereka. Dukungan sejumlah media lokal dan nasional memastikan bahwa pesan dari forum ini menjangkau publik lebih luas.
Selain digelar secara langsung, acara ini akan disiarkan lewat live streaming di berbagai platform media sosial, sehingga masyarakat yang tidak hadir tetap bisa mengikuti jalannya diskusi.
Menanti Jawaban Pemkot Tidore
Pertanyaan besar yang mengemuka adalah: apa langkah konkret Pemkot Tidore dalam menghadapi pengurangan Dana TKD? Masyarakat tentu menanti jawaban tegas, apakah dengan efisiensi anggaran, inovasi pendapatan daerah, atau strategi lain yang mampu menjaga pelayanan publik tetap berjalan.
Dengan menghadirkan berbagai perspektif, Kwatak Bacarita kali ini diprediksi akan menjadi forum penting dalam mencari solusi atas tantangan fiskal yang tengah dihadapi daerah.***
- Daerah11 bulan ago
Bulan Depan Insentif Imam, Syara dan Pendeta di Kota Tidore Dibayarkan
- Daerah11 bulan ago
Ketua Organda Tidore Kecam Tindakan Premanisme Diduga Dilakukan Tim SAMADA di Mareku
- Daerah6 bulan ago
ASN Kota Tidore Kepulauan Mulai Konsolidasi Dukung Aksi Tuntutan DBH ke Pemprov Maluku Utara
- Berita2 bulan ago
Segera Terbit Buku Berjudul Tanpa Tidore, Indonesia Tidak Ada Pilar Timur dari Sabang Sampai Merauke
- Daerah4 bulan ago
Kelurahan Mareku Hadirkan Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Teknologi
- Berita9 bulan ago
Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Tidore, Ketua Gekrafs dan Dinas Pariwisata Gelar Audiensi dengan Kemenparekraf
- Politik11 bulan ago
Alasan DPC Partai Gerindra Kota Tidore Cabut Dukungan Politik kepada Paslon Wali Kota Tidore Sam Ada
- Daerah2 bulan ago
Disdukcapil Tidore: Hoax soal Rekomendasi Wali Kota dalam Layanan Kependudukan