SOROTAN KATA – Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menerima hadiah kiswah makbaroh dari cicit Syekh Abdul Qadir Jailani, Al Sayyid Al Syech Afeefuddin Al Jailani, saat bersilaturahim di Kuala Lumpur, Malaysia pada Senin, 22 Juli 2024.
“Alhamdulillah, hari ini saya menerima hadiah kiswah Syekh Abdul Qadir Jailani dari cicit beliau yang juga pemangku Lembaga Syekh Abdul Qadir Jailani di Baghdad, yaitu Al Sayyid As Syekh Afeefuddin Al Jailani. Semoga kita semua mendapatkan berkah dari karomah beliau, Sang Sulthonul Auliya Syekh Abdul Qadir Jailani,” ucap Khofifah.
Syekh Abdul Qadir Jailani dikenal sebagai ulama fiqih, seorang sufi, dan ahli aqidah yang namanya masyhur dan kewaliannya tidak diragukan lagi. Beliau adalah pendiri tarekat al Qadiriyah yang diikuti di Indonesia dan berbagai belahan dunia.
“Beliau dikenal sebagai Sulthonul Auliya atau raja para wali, dan Al-Imam Al-Quthubul Aqthab atau pemimpin dan penguasa seluruh wali di alam semesta. Suatu kehormatan bagi kami bisa dihadiahi kiswah dari makbaroh beliau di Irak,” kata Khofifah.
Khofifah menjelaskan, kunjungannya kali ini ke Al Jailani International adalah untuk bersilaturahim dan memenuhi undangan dari Syekh Afeefuddin.
Dalam kesempatan ini, banyak topik yang didiskusikan. Salah satunya adalah rencana pengajian rutin dua bulan sekali dengan tema utama “my morality my religion, my religion my morality” (agamaku akhlakku, akhlakku agamaku).
“Syekh Abdul Qadir Jailani mengajarkan akhlak yang mulia kepada kita. Meskipun beliau adalah Sulthonul Auliya, tetapi beliau tidak pernah bersikap tinggi hati,” kata Khofifah.
Kedekatan Khofifah dengan para tokoh ulama dunia terus terjalin. Pada bulan Mei lalu, Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 tersebut sempat terbang ke Irak untuk ziarah ke Makam Syekh Abdul Qadir Jailani.
Selama di sana, Khofifah dijamu langsung oleh Syekh Afeefuddin dan banyak belajar dari keteladanan Syekh Abdul Qadir Jailani.
Beberapa hari yang lalu, Khofifah juga mendatangkan cucu Syekh Abdul Qadir Jailani, Syekh Fadhil Al Jailani, untuk berbagi keutamaan ilmu kepada para siswa-siswi Yayasan Taman Pendidikan NU Khadijah. Kemudian, beliau mengisi bedah keutamaan Tafsir Al Jailani di Masjid Nasional Al Akbar dan menggelar pengajian di kediamannya bersama Syekh Fadhil.
“Jasad Syekh Abdul Qadir Jailani sudah terkubur lebih dari delapan abad, namun nama dan teladan hidupnya tetap membekas kuat di kalangan umat Islam. Beliau adalah Sulthonul Auliya Syekh Abdul Qadir al-Jailani ra, ulama sufi dunia,” kata Khofifah.***