SOROTAN KATA – Satu orang meninggal dunia dan belasan lainnya harus dilarikan ke fasilitas kesehatan akibat keracunan massal setelah mengonsumsi nasi hajatan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
“Korban meninggal pada Minggu, 22 September 2024 pagi setelah sempat dirawat intensif di rumah sakit,” ujar Kapolsek Sumbergempol AKP Tri Nuartiko pada Senin, 23 September 2024.
Korban yang meninggal diketahui bernama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Selain Tri Wahyuni, belasan warga lainnya yang juga mengonsumsi nasi berkat dari acara hajatan di Desa Dayu, Kabupaten Blitar, harus dilarikan ke beberapa fasilitas kesehatan di Tulungagung untuk mendapatkan pertolongan medis.
Kondisi mereka kini sudah membaik. Tujuh orang masih menjalani perawatan inap, sementara belasan lainnya sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan.
“Kondisi pasien yang dirawat sudah menunjukkan kemajuan,” kata Kepala Puskesmas Sumbergempol, dr. Sigit Jaka.
Jumlah pasti warga yang terdampak keracunan massal masih dalam proses pendataan.
Kejadian ini bermula saat sekelompok warga Dusun Pasir, Desa Junjung menghadiri acara hajatan di rumah kerabat mereka di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Blitar, pada Jumat (20/9) sore.
Rombongan ini membawa pulang sekitar 20 paket nasi berkat hajatan yang kemudian dibagikan kepada 20 keluarga di Desa Junjung.
Beberapa jam setelah mengonsumsi nasi tersebut, warga mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, hingga diare.
Belasan warga kemudian dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.
Polisi dan tim medis yang mendapati situasi darurat ini segera melakukan langkah-langkah mitigasi kesehatan. Sampel nasi berkat yang diduga menjadi penyebab keracunan diambil untuk diuji di laboratorium kesehatan di Surabaya.
Kapolsek Tri Nuartiko menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Polsek Nglegok (Polres Blitar) untuk menyelidiki kasus keracunan ini.
Namun, sementara ini diketahui bahwa kasus keracunan hanya dialami oleh rombongan warga Desa Junjung yang makan nasi hajatan, sedangkan warga Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, yang juga menghadiri acara dan mengonsumsi nasi berkat yang sama, tidak melaporkan kejadian keracunan.***