Kemenparekraf Umumkan 2 Agenda Wisata Maluku Utara Masuk KEN 2024

Daerah266 Dilihat

SOROTAN KATA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengumumkan bahwa dua agenda wisata di Maluku Utara (Malut), yaitu Festival Teluk Jailolo (FTJ) dan Festival Tanjung Waka di Kepulauan Sula, masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024.

“Ini adalah prestasi luar biasa, karena di Malut hanya ada dua festival yang masuk dalam agenda KEN, yakni FTJ dan Festival Tanjung Waka. Saya apresiasi Pemkab dan masyarakat di Kabupaten Halmahera Barat dan Kepulauan Sula karena tidak mudah masuk KEN; selalu ada kompetisi, dan itu dipilih oleh kurator-kurator profesional,” kata Staf Ahli Menparekraf Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi, R. Kurleni Ukarm di Ternate pada Minggu, 4 Agustus 2024.

Menurutnya, dua agenda di Malut yang masuk dalam KEN 2024 tidak terlepas dari keunikan konsep, inovasi, serta peningkatan kualitas penyelenggaraan acara dari tahun ke tahun,” ucapnya saat membacakan sambutan tertulis Menparekraf Sandiaga Uno.

FTJ yang mengangkat tema ‘Culture for Future, Sustainable and Investment’ menggambarkan bahwa FTJ terbentuk dari nilai seni dan budaya tradisi leluhur seperti rangkaian acara ritual Sigofi Ngolo, Orom Sasadu, ekspedisi Tanah Tabaru, Ekraf Go To School, hingga Sasadu On The Sea, yang dipersembahkan melalui kreativitas dan keterlibatan masyarakat secara berkelanjutan dari aspek sosial dan lingkungan serta menjadi investasi ekonomi untuk masa depan Halmahera Barat yang lebih maju dan mandiri.

Menurutnya, Kemenparekraf mendukung upaya-upaya seperti ini, juga mendukung program bangga berwisata di Indonesia dan bangga buatan Indonesia sekaligus pemulihan ekonomi melalui pencapaian target kunjungan wisman dan pergerakan wisatawan nusantara serta penciptaan lapangan kerja baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Juga  Pleno DPHP Tidore Utara, PPK Umumkan Jumlah Pemilih

“Kami optimistis FTJ dan Festival Tanjung Waka tidak hanya menjadi ajang promosi destinasi wisata seni dan budaya serta produk-produk ekonomi kreatif, tetapi juga diharapkan akan melahirkan lebih banyak lagi pelaku ekonomi kreatif. Dengan demikian, kegiatan ini akan terus berkelanjutan dan semakin berkualitas dengan selalu berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi dengan 3G (gerak cepat, gerak bersama, dan garap semua potensi),” ungkapnya.

Ia mengajak masyarakat untuk berdoa bersama agar musibah erupsi Gunung Ibu segera berakhir sehingga masyarakat dapat melangsungkan hidupnya, dan ekonomi bisa tumbuh serta pulih kembali.

Sementara itu, Plh Sekprov Malut Kadri Laetje menyatakan FTJ dan Festival Tanjung Waka telah masuk dalam daftar KEN karena modal kekayaan alam seperti gugusan pulau-pulau Kahatola yang indah dan Halmahera Barat yang ragam budayanya hingga kini terus terpelihara dengan baik.

“Hal ini tentunya berpijak pada semangat Pemda Halmahera Barat dan masyarakat yang memiliki paradigma pikir luas dan cerdas sehingga potensi alam yang tidur dapat dikelola dari tahun ke tahun dengan baik,” katanya.***