SOROTAN KATA – PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, aktif mendorong peningkatan ekonomi masyarakat lokal, terutama kelompok perempuan, sebagai bagian dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Head of External Relations Harita Nickel, Latif Supriadi menyatakan, perusahaan terus membuka peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan dan peningkatan ekonomi.
Dengan lebih dari 20 ribu tenaga kerja, belum termasuk kontraktor, peluang usaha bagi masyarakat sekitar terus berkembang.
“Tiga bulan lalu, kami meluncurkan Kafe Prosa, yang memungkinkan ibu-ibu di Desa Kawasi untuk membuka usaha kuliner di area perusahaan. Selama tiga hari terakhir, kami juga melatih kelompok baru untuk mengolah produk dari buah pala,” ungkapnya pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Perusahaan telah melakukan berbagai inisiatif untuk memberdayakan perempuan lokal melalui pendampingan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Terbaru, perusahaan tambang dan teknologi pemrosesan nikel yang berkelanjutan ini meluncurkan kelompok dampingan bernama Propala, atau Produk Unggulan Olahan Rempah Malut.
Latif menjelaskan, Kafe Prosa (Project Rasa) yang diluncurkan tiga bulan lalu di salah satu unit usaha Harita Nickel, PT Halmahera Jaya Feronikel, menjual berbagai olahan makanan dan minuman untuk karyawan.
“Propala, kelompok yang baru diluncurkan minggu ini, melibatkan sedikitnya 30 ibu-ibu yang sekarang menempati permukiman baru, sehingga mereka bisa membantu perekonomian keluarga. Buah pala, yang merupakan komoditas unggulan Malut, diolah menjadi berbagai produk makanan dan minuman,” ujarnya.
Pendirian Kafe Prosa dan Propala menambah daftar kelompok binaan Harita Nickel yang berfokus pada pemberdayaan perempuan untuk membantu ekonomi keluarga.
Sebelumnya, perusahaan telah berhasil mendirikan Hopmart dan Nyala Kafe, yang melibatkan 31 anggota dari kelompok Obi Snack. Dari produk olahan makanan ringan ini, omset hariannya mencapai Rp15 juta.
Sani Melilan Tuta, salah satu pengelola Kafe Prosa, menyatakan bahwa kehadiran Harita Nickel sangat bermanfaat bagi masyarakat lokal. Menurutnya, perusahaan tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga pendampingan dalam pengelolaan usaha hingga pemasarannya.
“Kami sangat bersyukur, dalam tiga bulan berjalan, omzet per bulan berkisar antara Rp90 juta hingga Rp105 juta. Ini sangat membantu perekonomian keluarga kami,” ungkapnya.
Sementara itu, anggota kelompok Propala, Fauzia, mengungkapkan kegembiraannya karena bisa mengikuti pelatihan pengolahan produk turunan buah pala yang diadakan oleh Harita Nickel.
Ia mengatakan bahwa buah pala, yang sebelumnya hanya dimanfaatkan bijinya, ternyata dapat diolah menjadi berbagai produk seperti sirup, air guraka, dodol, dan manisan.
“Daerah kami kaya akan rempah-rempah, tapi sebelum ada perusahaan, akses sulit, dan sulit juga untuk menjualnya. Sekarang, ekonomi lebih baik, orang datang dari berbagai tempat, dan penjualan pun lebih mudah,” ungkapnya, berharap dapat meningkatkan penghasilan dari Propala.***