Gunung Ruang di Sulawesi Utara Berstatus Waspada, Begini Imbauan PVMBG

SOROTAN KATA – PVMBG ESDM mengimbau warga agar tidak memasuki radius bahaya dua kilometer dari Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

“Berdasarkan pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih berada pada Level II atau Waspada,” ujar Kepala PVMBG P. Hadi Wijaya pada Minggu, 13 Oktober 2024.

Dalam laporan yang disebarkan melalui grup percakapan “Info Gunung Api Sitaro,” Hadi menegaskan agar warga mematuhi rekomendasi PVMBG.

Pada status Waspada, masyarakat dan wisatawan di sekitar Gunung Ruang diimbau untuk tetap waspada dan tidak memasuki area dalam radius dua kilometer dari pusat kawah aktif.

“Warga yang tinggal di dalam radius dua kilometer di Pulau Ruang diharapkan segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” tambahnya.

Selain itu, warga juga diminta untuk selalu menggunakan masker guna melindungi diri dari paparan abu vulkanik yang berpotensi mengganggu sistem pernapasan.

“Bagi warga di luar radius dua kilometer, diharapkan tetap tenang, melanjutkan aktivitas seperti biasa, dan tidak terpancing isu-isu terkait erupsi. Mereka juga dianjurkan untuk memantau perkembangan melalui aplikasi MAGMA Indonesia,” katanya.

Hadi menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dan BPBD Provinsi Sulut dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ruang di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, atau PVMBG di Bandung.

“Tingkat aktivitas Gunung Ruang akan terus dievaluasi secara berkala. Jika terjadi perubahan yang signifikan, informasi terkait peningkatan aktivitas akan segera disampaikan,” lanjutnya.

Laporan tersebut juga mencatat potensi bahaya saat ini berupa erupsi dengan lontaran material pijar, abu vulkanik yang dapat terpengaruh oleh arah dan kecepatan angin, serta ancaman lahar jika terjadi hujan lebat di sekitar gunung.

Selama periode 16-30 September 2024, Gunung Ruang tercatat mengalami 31 kali gempa embusan, 70 kali gempa vulkanik dalam, delapan kali gempa tektonik lokal, dan 134 kali gempa tektonik jauh. Pada tanggal 30 September saja, tercatat 32 kali gempa vulkanik dalam.***