SOROTAN KATA – Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut), pada Selasa (17/9) sore sekitar pukul 15:58 WIT kembali mengeluarkan abu vulkanik berwarna kelabu dengan ketinggian mencapai 1,5 kilometer di atas puncaknya.
“Kolom abu terlihat berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan bergerak ke arah timur laut,” kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ibu, Rivaldi Hasan pada Rabu, 18 September 2024.
Erupsi gunung yang memiliki ketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi sekitar 1 menit 28 detik dari Pos Pengamatan Gunung Api Ibu yang berada di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu.
Rivaldi menjelaskan, erupsi tersebut juga menimbulkan dentuman yang terdengar hingga ke bangunan kantor pos pengamatan, bahkan menyebabkan getaran.
Masyarakat serta wisatawan diminta untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 km dari kawah aktif, dengan perluasan sektoral hingga 5 km ke arah utara dari bukaan kawah.
“Kami mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk mematuhi larangan aktivitas di zona bahaya, karena status Gunung Ibu saat ini berada di Level III atau Siaga,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat yang terkena hujan abu diimbau untuk menggunakan masker dan kacamata agar terhindar dari dampak negatif paparan abu vulkanik.
“Saat ini, status Gunung Ibu belum menunjukkan tanda-tanda penurunan, karena gunung terus mengeluarkan abu vulkanik setiap jam dari puncaknya,” tambahnya.
Sebelumnya, pada Senin sekitar pukul 10:35 WIT, Gunung Ibu juga mengalami erupsi dengan ketinggian kolom abu mencapai 700 meter. “Kolom abu terlihat berwarna kelabu dengan intensitas tebal, condong ke arah utara,” kata Rivaldi.
Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi sekitar 1 menit 32 detik dari pos pengamatan di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat.***