SOROTAN KATA – Sebanyak 25 rumah warga di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,6 yang terjadi pada Kamis sekitar pukul 16:45 WIT.
“Tim sudah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pendataan dan pemantauan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulau Morotai, Muslim Djumati pada Kamis, 19 September 2024.
Ia menjelaskan, berdasarkan data sementara, 25 rumah warga yang tersebar di delapan desa di Kecamatan Morotai Timur dan Kecamatan Morotai Jaya terdampak akibat gempa tersebut.
Situasi di kabupaten saat ini masih terpantau aman, meskipun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
“Kami meminta warga untuk tidak panik, tetap tenang, dan terus mengikuti informasi resmi dari Pemkab setempat maupun BMKG,” ujarnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Ternate melaporkan bahwa gempa bumi tersebut disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng Laut Pasifik.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
“Dengan melihat lokasi gempa yang berada pada koordinat 2,25° LU; 128,70° BT, atau tepatnya di laut pada jarak 50 kilometer timur laut Daruba, pada kedalaman 32 kilometer,” kata petugas BMKG Kelas III Ternate, Bayu Merdeka.
Gempa ini dirasakan di Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Halmahera Utara dengan skala intensitas III-IV MMI, namun gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.***