Daerah
DPRD dan Forum Peduli Bahasa Tidore Sepakat Perjuangkan Bahasa Tidore sebagai Bahasa Ibu

SOROTAN KATA – Pemerhati bahasa, penutur hingga komunitas literasi tergabung dalam Forum Faduli Bahasa Tidore menggelar hearing bersama DPRD berlangsung di ruangan DPRD Tikep, Rabu (19/11/2025).
Koordinator Forum Peduli Bahasa Tidore, Yusuf khairun mengatakan sejumlah tuntutan penting disampaikan untuk ditindaklanjuti DPRD.
“Saatnya pemerintah daerah Kota Tikep dan DPRD Tikep selangkah lebih maju melakukan revitalisasi Bahasa Tidore dari ancaman kepunahan dan memperjelas status Bahasa Tidore bukan dialek dari bahasa Ternate,” kata Yusuf.
Dikatakan, membentuk tim kajian dan survei pemetaan vitalis serta revitalisasi bahasa Tidore yang melibatkan Balai Bahasa, Komunitas Sastra, komunitas literasi, penggiat budaya, dan dosen di lingkungan perguruan tinggi Unibrah, UNNU, STMIK, para pakar dan perguruan tinggi lainya.
“Pembentukan Peraturan Daerah terkait pelestarian dan perlindungan bahasa Tidore menjadi Perda inisiatif DPRD Tikep tahun 2026,” ujarnya.
Lebih jauh, dikatakan tindak lanjut dari DPRD setelah pertemuan adalah DPRD akan berkolaborasi dengan semua pihak untuk proses legitimasi bahasa Tidore.
“Kemudian DPRD akan berusaha untuk menyiapkan anggaran melalui pembahasan anggaran melalui rapat anggota. DPRD akan menindaklanjuti rapat koordinasi dengan balai bahasa Provinsi Malut bersama perwakilan pegiat bahasa daerah,” jelasnya.
ini adalah mengembalikan identitas Bahasa Tidore sebagai bahasa asal masyarakat Kota Tidore Kepulauan, yang justru oleh sebagian pihak diklaim sebagai dialek Kota Ternate,” ungkap Kepala Bagian Persidangan DPRD Kota Tidore Kepulauan, Sofyan A. Husain.
Sofyan menjelaskan, DPRD mendukung sepenuhnya langkah Forum Peduli Bahasa Tidore untuk memperjuangkan pengakuan Bahasa Tidore sebagai bahasa ibu atau bahasa leluhur.
DPRD juga berharap instansi terkait, khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tidore, dapat mengajukan Program Bahasa Tidore ke Pemerintah Pusat dengan melibatkan organisasi kemasyarakatan, termasuk Forum Peduli Bahasa Tidore.
Dalam rapat tersebut, Dinas Pendidikan Kota Tidore turut menyampaikan komitmen untuk memasukkan Bahasa Tidore ke dalam kurikulum pembelajaran di sekolah-sekolah secara bertahap, dengan harapan seluruh pihak dapat mendukung upaya ini.
“Setelah pertemuan ini, DPRD akan berkoordinasi dengan Balai Bahasa untuk mempertegas sikap DPRD mengenai identitas Bahasa Tidore. Selain itu, DPRD meminta Disbudpar agar segera menyiapkan seluruh kebutuhan dan persyaratan yang akan diajukan ke Pemerintah Pusat, dengan dukungan penuh dari Forum Peduli Bahasa Tidore,” tutupnya.***
Daerah1 tahun agoBulan Depan Insentif Imam, Syara dan Pendeta di Kota Tidore Dibayarkan
Daerah1 tahun agoKetua Organda Tidore Kecam Tindakan Premanisme Diduga Dilakukan Tim SAMADA di Mareku
Daerah9 bulan agoASN Kota Tidore Kepulauan Mulai Konsolidasi Dukung Aksi Tuntutan DBH ke Pemprov Maluku Utara
Daerah7 bulan agoKelurahan Mareku Hadirkan Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Teknologi
Berita5 bulan agoSegera Terbit Buku Berjudul Tanpa Tidore, Indonesia Tidak Ada Pilar Timur dari Sabang Sampai Merauke
Berita11 bulan agoPengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Tidore, Ketua Gekrafs dan Dinas Pariwisata Gelar Audiensi dengan Kemenparekraf
Daerah5 bulan agoDisdukcapil Tidore: Hoax soal Rekomendasi Wali Kota dalam Layanan Kependudukan
Daerah4 bulan agoTerus Promosikan Sektor Pariwisata, Pemkot Tidore Gelar Camping Ground di Pulau Maitara











