Diduga Boliho Disobek OTK di Gurabati, Muhammad Sinen Ucapkan Terima Kasih kepada Warga

Politik144 Dilihat

SOROTAN KATA – Baliho pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan 2024, Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman (MASI AMAN) di Kelurahan Gurabati, Kecamatan Tidore Selatan, disobek oleh orang tak dikenal.

Baliho tersebut disobek di dua lokasi berbeda. Di lokasi pertama, baliho terletak di depan Masjid Nurul Yakin yang berdampingan dengan baliho calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos. Sementara di lokasi kedua, baliho pasangan calon dengan slogan “Masi Aman” itu berada di RK 2.

Menurut keterangan warga sekitar, baliho tersebut kemungkinan dirusak pada Kamis, 5 September 2024 dini hari.

Belakangan ini, muncul kelompok yang mengatasnamakan warga Kelurahan Gurabati dan menolak pencalonan

Muhammad Sinen serta Ahmad Laiman. Mereka menganggap bahwa Muhammad Sinen telah menipu warga Gurabati.

Kelurahan Gurabati dikenal sebagai basis kemenangan Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen dalam dua kali Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore, yakni periode 2015-2020 dan 2020-2024. Kemenangan berturut-turut ini terjadi karena Ali Ibrahim merupakan putra asli Kelurahan Gurabati.

Setelah mengetahui bahwa balihonya dirusak, Muhammad Sinen, saat dikonfirmasi, mengungkapkan bahwa kejadian serupa sudah sering dialaminya.

Meskipun demikian, Ayah Erik, sapaan akrab Muhammad Sinen, mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Wali Kota Tidore Kepulauan, Ali Ibrahim, serta seluruh warga Gurabati.

“Terima kasih Pak Wali dan masyarakat Gurabati atas apa yang terjadi hari ini,” ujar Ayah Erik.

Sebagai Wakil Wali Kota yang mendampingi Ali Ibrahim, Ayah Erik juga meminta maaf jika selama menjabat sebagai wakil wali kota, dirinya belum mampu memberikan yang terbaik bagi Kelurahan Gurabati, sehingga memicu kemarahan warga dan berujung pada perusakan baliho.

“Saya minta maaf jika ada kesalahan saya di mata masyarakat Gurabati, sehingga baliho saya dan Abang Leman harus dirusak,” ucapnya.

Wakil Wali Kota dua periode ini menegaskan bahwa setiap pemimpin pasti memiliki kekurangan dan kelebihan.

Namun, jika kesetiaannya mendampingi Ali Ibrahim selama dua periode masih dianggap tidak berkontribusi bagi Gurabati, hal ini akan menjadi catatan penting bagi dirinya.

“Saya hanya ingin berbuat baik. Tapi kalau dibalas seperti ini, tidak apa-apa, karena hal seperti ini sudah sering saya alami,” tuturnya.***