Daerah
BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem di Maluku Utara Periode 23 Sampai 29 Desember 2024

SOROTAN KATA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Maluku Utara, memperingatkan seluruh pengguna jasa transportasi laut untuk berhati-hati saat berlayar menyusul potensi cuaca ekstrem pada 23 hingga 29 Desember 2024.
Kepala BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Sakimin pada Senin, 23 Desember 2024 menyatakan, potensi cuaca ekstrem tersebut dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
“Fenomena konvergensi yang terpantau di wilayah ini meningkatkan pertumbuhan awan hujan, sehingga memengaruhi kondisi cuaca selama periode 23–29 Desember 2024,” ujarnya.
Sakimin menjelaskan, selama periode tersebut, cuaca di Maluku Utara umumnya berawan hingga hujan ringan, dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat secara fluktuatif pada siang, sore, malam, dan dini hari.
“Oleh karena itu, warga diminta waspada terhadap dampak yang mungkin terjadi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, angin kencang, dan berkurangnya jarak pandang,” katanya.
Ia merinci, prakiraan cuaca untuk 23–24 Desember 2024 menunjukkan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat di sebagian wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, dan Halmahera Tengah.
Begitu pula pada 25–26 Desember 2024, terdapat potensi hujan intensitas sedang hingga lebat di sebagian wilayah Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Tidore Kepulauan, Kota Ternate, Halmahera Selatan, Halmahera Timur, dan Halmahera Tengah.
Pada 27–29 Desember 2024, potensi hujan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di sebagian wilayah Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Kepulauan Sula, dan Pulau Taliabu.
Untuk itu, Sakimin menyatakan bahwa BMKG meminta pemerintah daerah (pemda) memastikan kesiapan infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air guna mengantisipasi potensi dampak curah hujan tinggi, angin kencang, dan pohon tumbang.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing, tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan, dan menata lingkungan.
“Kesiapsiagaan dan koordinasi antar pihak terkait perlu ditingkatkan untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi,” ujar Sakimin.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate. Dengan meningkatnya risiko cuaca ekstrem, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah mitigasi yang diperlukan.***
Daerah1 tahun agoBulan Depan Insentif Imam, Syara dan Pendeta di Kota Tidore Dibayarkan
Daerah1 tahun agoKetua Organda Tidore Kecam Tindakan Premanisme Diduga Dilakukan Tim SAMADA di Mareku
Daerah9 bulan agoASN Kota Tidore Kepulauan Mulai Konsolidasi Dukung Aksi Tuntutan DBH ke Pemprov Maluku Utara
Daerah7 bulan agoKelurahan Mareku Hadirkan Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Teknologi
Berita5 bulan agoSegera Terbit Buku Berjudul Tanpa Tidore, Indonesia Tidak Ada Pilar Timur dari Sabang Sampai Merauke
Berita11 bulan agoPengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Tidore, Ketua Gekrafs dan Dinas Pariwisata Gelar Audiensi dengan Kemenparekraf
Daerah5 bulan agoDisdukcapil Tidore: Hoax soal Rekomendasi Wali Kota dalam Layanan Kependudukan
Daerah4 bulan agoTerus Promosikan Sektor Pariwisata, Pemkot Tidore Gelar Camping Ground di Pulau Maitara











