Connect with us

Daerah

Alami Kekeringan 3 Bulan Terakhir, BPBD Ponorogo Salurkan Jutaan Liter Air Bersih

Published

on

BPBD Ponorogo saat mendistribusikan air bersih di wilayah Pulung. Dokumentasi pribadi.

SOROTAN KATA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo telah menyalurkan sebanyak 1,2 juta liter air ke belasan desa yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut selama tiga bulan terakhir.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetya menyampaikan, hingga pertengahan Oktober, setidaknya ada 19 dusun yang tersebar di 17 desa dari tujuh kecamatan yang menerima bantuan suplai air bersih.

Advertisement

“Secara keseluruhan, ada 1.062 kepala keluarga (KK) dengan total 2.734 jiwa yang mengalami krisis air bersih,” ungkap Agung pada Senin, 21 Oktober 2024.

Menurutnya, kekeringan ini disebabkan oleh faktor geografis, terutama di wilayah perbukitan karst. Desa-desa seperti Karangpatihan di Kecamatan Pulung dan beberapa desa di Kecamatan Slahung menjadi daerah yang paling terdampak akibat musim kemarau ini.

Advertisement

“Di Dusun Dungus saja, ratusan jiwa mengalami krisis air bersih karena sumber air di desa tersebut mengering,” tambahnya.

Agung menjelaskan bahwa BPBD Ponorogo telah menyalurkan 1,2 juta liter air. Jumlah ini belum termasuk bantuan dari pihak swasta maupun instansi lain.

Advertisement

Di setiap lokasi kekeringan, BPBD menyalurkan antara 5 ribu hingga 12 ribu liter air per pengiriman, tergantung pada luas wilayah dan jumlah penduduk yang terdampak.

“Rata-rata, kami melakukan pengiriman dua kali dalam seminggu karena air bersih adalah kebutuhan pokok masyarakat,” katanya.

Advertisement

Agung juga belum bisa memastikan kapan musim kemarau ini akan berakhir. Berdasarkan prediksi BMKG, Ponorogo seharusnya sudah memasuki musim penghujan pada pertengahan Oktober hingga awal November.

“Selama hujan belum turun dan masih ada permintaan droping air bersih, kami akan terus melanjutkan pengiriman air,” tegas Agung.***

Advertisement
Advertisement

Trending