Wali Kota Tidore Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid Al-Ansyar di Kelurahan Gubukusuma

SOROTAN KATA – Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, secara resmi melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al-Ansyar Bua-Bua di Kelurahan Gubukusuma, Sabtu (3/5/2025). Dalam kesempatan tersebut, ia berpesan agar masyarakat terus menjaga dan memperkuat tali silaturahmi antar sesama.

“Saya bersama Wakil Wali Kota terus berkomitmen untuk memprioritaskan pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah pembangunan tempat ibadah. Masjid bukan hanya sebagai tempat beribadah, tetapi juga menjadi sarana menjalin kebersamaan dan silaturahmi antar warga,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wali Kota berharap pembangunan Masjid Al-Ansyar ini dapat menjadi fondasi lahirnya generasi muda Kota Tidore Kepulauan yang berakhlak dan berkualitas.

“Selain fungsi ibadah, masjid ini diharapkan menjadi pusat dakwah Islam dan aktivitas keagamaan lainnya, serta menjadi ruang silaturahmi yang memperkuat ukhuwah di antara warga Gubukusuma,” tambahnya.

Wali Kota juga menekankan pentingnya menghidupkan fungsi masjid secara aktif, agar julukan Tidore sebagai “Kota Seribu Masjid” tidak hanya sebatas simbol bangunan megah, tetapi juga tercermin dari kuatnya aktivitas keagamaan di setiap waktu.

Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan, Udin Noho, dalam laporannya menyampaikan bahwa pembangunan Masjid Al-Ansyar mendapat dukungan Dana Hibah dari APBD Kota Tidore Kepulauan.

“Masjid ini pertama kali dibangun pada tahun 1975. Kini, dengan bantuan hibah dari pemerintah daerah, kami melanjutkan pembangunan kembali. Atas nama masyarakat lingkungan Bua-Bua dan panitia, kami menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Tidore Kepulauan atas dukungan dan perhatian yang luar biasa. Semoga pembangunan ini membawa keberkahan dan menjadi amal jariyah bagi semua pihak yang terlibat,” ungkapnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Wali Kota Ahmad Laiman, Sekretaris Daerah Ismail Dukomalamo, para Staf Ahli dan Asisten Sekda, pimpinan OPD, kepala bagian di lingkungan Sekretariat Daerah, serta tokoh agama, masyarakat, dan pemuda setempat.***