SOROTAN KATA – Untuk meningkatkan indeks inovasi di Kota Tidore Kepulauan, Bapperida Kota Tidore menggelar pertemuan dengan para peserta PIM Tingkat II dan PKA III.
Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Tidore Kepulauan, Ismail Dukomalamo, di ruang rapat Wali Kota Tidore pada Rabu, 24 Juli 2024.
Ismail Dukomalamo menyampaikan, dalam 2 tahun terakhir, Kota Tidore Kepulauan telah keluar dari zona tidak inovatif menjadi Kota Inovasi.
Pada tahun 2023, Kota Tidore masuk dalam urutan ke-34 nasional dan peringkat pertama di Provinsi Maluku Utara dengan 52 inovasi yang dilakukan.
“Dengan 52 inovasi yang dimiliki, Kota Tidore berada pada posisi pertama di Provinsi Maluku Utara sebagai Kota Inovasi,” katanya.
Sambungnya, namun harapan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore adalah, agar ke depan, Kota Tidore bisa mencapai status sebagai Kota yang sangat inovatif.
Ismail menambahkan, setiap tahun, pemerintah Kota Tidore Kepulauan memberikan kesempatan kepada seluruh ASN untuk mengikuti Diklat Kepemimpinan Nasional dan Diklat Kepemimpinan Administrator, dengan tujuan meningkatkan pengembangan SDM yang ada, serta menghasilkan inovasi daerah yang dapat diimplementasikan kepada masyarakat.
“Pada tahun 2021, Kota Tidore mendapatkan nilai sangat rendah dalam hal inovasi. Namun, pada tahun 2022 dan 2023, Kota Tidore berhasil meraih status Kota Inovasi,” ungkapnya.
“Dengan banyaknya inovasi dari para alumni PIM II dan PIM III pada tahun 2023, saya berharap agar inovasi yang sudah digagas dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mendongkrak indeks inovasi,” ucapnya.
“Mari kita sama-sama mendukung semua inovasi yang akan digagas dan serius dalam mengimplementasikannya agar pada tahun 2024, Tidore masuk dalam kategori sangat inovatif,” ajaknya.
Sementara itu, Kepala Bapperida, Saiful Bahri Latif, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, terutama kepada Wali Kota, Wakil Wali Kota, dan Sekda Tidore atas perhatian besar terhadap inovasi daerah.
Saat ini, Bapperida sedang dalam proses penginputan data inovasi, untuk dinilai dalam indeks inovasi daerah yang dilakukan oleh Kemendagri.
“Kami berharap arahan Pak Sekda akan kami kawal. Kami terus siap menerima inovasi dari semua OPD, karena batas waktu yang diberikan Kemendagri tinggal 6 hari lagi,” pungkasnya.
“Insya Allah, kami terus melaporkan progresnya kepada Wali Kota, Wakil Wali Kota dan Sekda setiap hari,” tutupnya.***