Connect with us

Berita

Tim FK Universitas Indonesia Raih Penghargaan IMRC 2024 di Bangkok Thailand

Published

on

Mahasiswa UI Raih Prestasi Ilmiah Kedokteran di Thailand. Humas UI.
Mahasiswa UI Raih Prestasi Ilmiah Kedokteran di Thailand. Humas UI.

SOROTAN KATA – Tim Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) meraih penghargaan The Third Place for Oral Presentation in the Systematic Review and Meta-Analysis Research Track pada ajang International Medical Student Research Conference (IMRC) 2024 yang digelar di Bangkok, Thailand.

Tim mahasiswa UI yang terdiri dari Kenoah Kovara dan Josia Nathanael Wiradikarta, bersama dua rekan mereka, Thalita Nadira Izza Senen dan Josia Nathanael Wiradikarta, mahasiswa FKUI angkatan 2022, menyusun penelitian yang berhasil menarik perhatian juri di ajang bergengsi tersebut.

Advertisement

“Saya sangat senang dapat mengikuti kompetisi ini dan membawa penghargaan pulang ke Indonesia,” ujar Kenoah di Depok, Sabtu. Ia juga menyampaikan kebahagiaannya karena mendapat kesempatan menjalin relasi dengan delegasi dari berbagai negara serta bertemu teman-teman lama.

Kenoah berharap mahasiswa kedokteran lainnya dapat mencoba mengikuti kompetisi semacam ini untuk mengembangkan wawasan dan kemampuan mereka selama masa perkuliahan. Namun, ia juga mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar selama kompetisi adalah menjawab pertanyaan dari juri yang tidak terduga.

Advertisement

“Beberapa pertanyaan dari juri tidak masuk dalam daftar kemungkinan yang kami persiapkan. Untuk menjawabnya, diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai penelitian dan penyakit yang kami kaji dari berbagai aspek,” ujarnya.

Penelitian yang dilakukan oleh tim mahasiswa FKUI ini berjudul “Exploring the Potential of Xanomeline/Trospium Chloride for Schizophrenia Patients: A Systematic Review and Meta-analysis.” Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas kombinasi obat Xanomeline dan Trospium Chloride (KarXT) dalam meredakan gejala skizofrenia.

Advertisement

Skizofrenia adalah gangguan mental yang ditandai oleh gangguan proses berpikir, persepsi, respons emosional, dan interaksi sosial. Tim mahasiswa FKUI tertarik pada penelitian ini karena menyadari adanya efek samping signifikan dari pengobatan skizofrenia yang saat ini tersedia.

“Kami menyadari efek samping yang sering menyertai pengobatan skizofrenia pada umumnya. Ketika ada informasi mengenai obat skizofrenia dengan mekanisme kerja baru, kami tertarik untuk menelitinya dan membuat systematic review serta meta-analysis untuk menguji efikasinya,” ujar Josia Nathanael Wiradikarta.

Advertisement

Tim ini menemukan bahwa kombinasi Xanomeline dan Trospium Chloride memiliki mekanisme kerja yang berbeda dibandingkan obat standar skizofrenia generasi pertama dan kedua.

Xanomeline bekerja sebagai agonis reseptor M1/M4, dua subtipe reseptor muskarinik yang erat kaitannya dengan aktivitas psikotik. Sementara itu, Trospium Chloride berfungsi mengurangi efek samping antikolinergik dari Xanomeline.

Advertisement

“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kombinasi KarXT dapat memperbaiki gejala positif, negatif, dan kognitif pada skizofrenia tanpa menghasilkan efek samping signifikan seperti yang terjadi pada obat standar. Oleh karena itu, kombinasi ini layak dikembangkan sebagai kelas baru pengobatan skizofrenia,” jelas Thalita Nadira Izza Senen.***

Advertisement
Advertisement

Trending