Pemberitaan Media FaduliNews Ada yang Intimidasi Pemilik Lahan di Tongowai Tidore, Mulyanti: Hoax dan Tidak Benar

Politik68 Dilihat

SOROTAN KATA – Beredarnya informasi mengenai dugaan intimidasi terhadap pemilik lahan di Kelurahan Tongowai Kota Tidore, yang meminta agar baliho Ucapan Selamat atas pelantikan Prabowo-Gibran milik Paslon Wali Kota nomor urut 2, Syamsul Rizal Hasdy dan Adam Dano Jafar alias SAM ADA, dipindahkan, mendapat kecaman keras dari Muliyanti, pemilik rumah tersebut.

Muliyanti menegaskan, berita yang diterbitkan oleh media Fadulinews dengan judul “Diduga Baliho Ucapan Pelantikan Presiden Prabowo Gibran, Ada Yang Intimidasi Pemilik Lahan” adalah hoaks dan tidak benar.

Tangkap layar pemberitaan dari media FaduliNews.
Tangkap layar pemberitaan dari media fadulinews.

Muliyanti menjelaskan bahwa baliho yang dipasang oleh Tim SAM ADA di Kelurahan Tongowai, tepat di depan rumahnya di RT 01, awalnya dipasang tanpa sepengetahuan pemilik rumah. Akibatnya, keluarga Muliyanti merasa terganggu oleh keberadaan baliho tersebut.

Akibat masalah ini, Muliyanti bersama ibunya mendatangi posko SAM ADA di Tongowai untuk meminta agar baliho tersebut dipindahkan, karena mengganggu halaman rumah.

Menurut Muliyanti, ukuran baliho ucapan selamat dari Paslon SAM ADA kepada Presiden terpilih Prabowo-Gibran itu terlalu besar.

“Kami datang baik-baik ke Posko SAM ADA dan meminta agar baliho itu dipindahkan, karena saat mereka memasangnya, kami tidak diberitahu, bahkan tidak ada izin dari kami,” ujarnya kepada media ini pada Rabu, 23 Oktober 2024.

Anti, sapaan akrab Muliyanti, mengaku heran dengan pemberitaan Fadulinews yang menyebut seolah-olah pemilik lahan diintimidasi sehingga meminta agar baliho tersebut dipindahkan.

“Siapa yang intimidasi? Ini masalah kami tidak dihargai. Lagipula, baliho sebesar itu seharusnya dipasang di lahan kosong, bukan mengganggu halaman rumah,” tegasnya.

Anti menambahkan, setelah permasalahan ini muncul, perwakilan Tim SAM ADA sempat mendatangi rumahnya untuk meminta maaf karena telah memasang baliho tanpa izin.

“Yang datang waktu itu adalah Ko Uf dan Nasrun, mereka warga Tongowai, dan mereka meminta maaf karena kami mempersoalkan baliho tersebut,” jelasnya.

Anti sangat menyayangkan berita hoaks yang diterbitkan oleh Fadulinews tanpa konfirmasi.

Dalam berita tersebut disebutkan bahwa pemilik lahan sudah memberikan izin, namun karena diintimidasi, akhirnya meminta agar baliho dipindahkan.

“Yang membuat berita itu konfirmasi dengan siapa? Kami tidak pernah dikonfirmasi. Jadi, bagaimana bisa di berita ditulis kami diintimidasi? Kalau mau buat berita, buatlah yang benar, jangan menyebarkan berita bohong,” tutupnya.***