Daerah
Longsor Tutup Jalan Menuju Kampung Talaga Puncak, BPBD Tidore Langsung Turun ke Lokasi

SOROTAN KATA – Peristiwa longsor kembali melanda Kota Tidore Kepulauan. Kali ini, longsor menutup akses jalan menuju Kampung Talaga Puncak, Kelurahan Rum, Kecamatan Tidore Utara, pada Kamis (25/9/2025) sekitar pukul 15.30 WIT. Jalan utama menuju kampung tersebut lumpuh total karena tertutup material tanah dan batuan yang cukup tebal.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tidore Kepulauan bergerak cepat setelah menerima laporan dari masyarakat setempat. Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Abubakar, bersama rombongan langsung menuju lokasi guna melakukan peninjauan awal sekaligus merumuskan langkah penanganan.
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan warga, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah Tidore sejak siang hari. Kondisi tanah di kawasan perbukitan yang gembur membuat lereng tidak mampu menahan tekanan air. Sekitar pukul 15.30 WIT, material tanah bercampur batu dan ranting pepohonan tiba-tiba longsor dan menutup badan jalan utama menuju Kampung Talaga Puncak.
Sejumlah warga yang kebetulan melintas terpaksa menghentikan perjalanan karena jalan tidak lagi bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat. Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa maupun kendaraan yang tertimpa material longsor. Namun, akses vital masyarakat menuju kampung terisolasi.
“Awalnya hujan turun biasa, tapi makin lama deras. Tidak lama kemudian terdengar suara gemuruh dari atas, lalu tanah dan batu langsung menutupi jalan,” ujar Hasan, salah satu warga yang sempat menyaksikan kejadian tersebut.
Respons Cepat BPBD
Menanggapi laporan tersebut, BPBD Kota Tidore Kepulauan segera menurunkan tim ke lokasi. Kalak BPBD Muhammad Abubakar menegaskan bahwa pihaknya langsung melakukan peninjauan lapangan untuk memastikan kondisi dan kebutuhan penanganan.
“Kami sudah meninjau lokasi, longsor menutup jalan utama, dan tidak bisa dikerjakan secara manual karena material longsor sangat tebal. Butuh alat berat,” ungkap Muhammad Abubakar.
Ia menambahkan, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan pemilik alat berat untuk membantu membersihkan material longsor. Langkah ini dinilai sebagai solusi paling efektif mengingat volume material yang cukup banyak dan sulit ditangani dengan cara manual.
“Kami langsung komunikasikan dengan pemilik alat berat untuk menangani material longsor yang menutupi jalan utama. Targetnya akses bisa dibuka kembali secepat mungkin agar masyarakat tidak terisolasi,” ujarnya.
Dampak bagi Masyarakat
Penutupan jalan akibat longsor ini berdampak langsung pada aktivitas masyarakat Kampung Talaga Puncak. Warga yang hendak keluar masuk kampung terpaksa menunggu proses pembersihan jalan selesai. Beberapa di antaranya memilih berjalan kaki melewati jalur alternatif meski harus menempuh medan yang cukup sulit.
Selain akses mobilitas warga, distribusi barang kebutuhan pokok juga ikut terhambat. Sejumlah pedagang yang biasanya membawa bahan makanan ke kampung terpaksa menunda perjalanan. Situasi ini dikhawatirkan dapat mengganggu ketersediaan bahan pokok bila penanganan tidak segera dilakukan.
“Kalau jalan tidak cepat dibuka, warga bisa kesulitan mendapatkan pasokan sembako. Biasanya setiap hari ada yang masuk membawa sayuran dan kebutuhan lain. Sekarang semuanya tertahan,” kata Siti, warga lainnya.
Titik Rawan Longsor di Tidore
Peristiwa longsor di Tidore bukan pertama kali terjadi. Kondisi geografis wilayah ini yang didominasi perbukitan dengan kemiringan curam memang rentan mengalami longsor, terutama saat musim hujan. BPBD mencatat beberapa titik rawan longsor tersebar di sejumlah kecamatan, termasuk Tidore Utara.
Kawasan Rum, tempat terjadinya longsor kali ini, masuk dalam daftar wilayah dengan kerentanan tinggi. Faktor vegetasi yang berkurang akibat aktivitas manusia dan curah hujan yang tinggi memperbesar risiko longsor.
BPBD Kota Tidore Kepulauan terus mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi warga yang tinggal di dekat lereng perbukitan atau yang sering melintas di jalur rawan.
“Kami selalu mengimbau agar masyarakat berhati-hati saat hujan deras. Jika ada tanda-tanda pergerakan tanah atau retakan, segera laporkan agar bisa diantisipasi lebih cepat,” jelas Muhammad Abubakar.
Upaya Penanganan dan Koordinasi
Hingga Kamis malam, BPBD masih melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mempercepat penanganan longsor. Pengerahan alat berat menjadi prioritas agar material longsor yang menutupi jalan bisa segera disingkirkan.
Selain itu, BPBD juga menyiapkan langkah antisipasi darurat jika kondisi cuaca memburuk. Tim lapangan tetap disiagakan untuk memantau kemungkinan adanya longsor susulan. Warga sekitar diminta tetap waspada dan menghindari lokasi longsor demi keselamatan.
“Kami berharap pembersihan jalan bisa segera selesai. Namun, semuanya juga tergantung pada kondisi cuaca. Jika hujan masih turun deras, tentu akan menjadi kendala tambahan,” pungkas Kalak BPBD.***
Daerah1 tahun agoBulan Depan Insentif Imam, Syara dan Pendeta di Kota Tidore Dibayarkan
Daerah1 tahun agoKetua Organda Tidore Kecam Tindakan Premanisme Diduga Dilakukan Tim SAMADA di Mareku
Daerah9 bulan agoASN Kota Tidore Kepulauan Mulai Konsolidasi Dukung Aksi Tuntutan DBH ke Pemprov Maluku Utara
Daerah7 bulan agoKelurahan Mareku Hadirkan Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Teknologi
Berita5 bulan agoSegera Terbit Buku Berjudul Tanpa Tidore, Indonesia Tidak Ada Pilar Timur dari Sabang Sampai Merauke
Berita11 bulan agoPengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Tidore, Ketua Gekrafs dan Dinas Pariwisata Gelar Audiensi dengan Kemenparekraf
Daerah5 bulan agoDisdukcapil Tidore: Hoax soal Rekomendasi Wali Kota dalam Layanan Kependudukan
Daerah4 bulan agoTerus Promosikan Sektor Pariwisata, Pemkot Tidore Gelar Camping Ground di Pulau Maitara











