Daerah
Kolaborasi Masyarakat dan Pemerintah Wujudkan Peresmian Masjid Al-Mujahidin Kelurahan Rum

SOROTAN KATA – Pemerintah Kota Tidore Kepulauan memberikan apresiasi besar atas partisipasi dan kerja sama masyarakat RW 02 Kelurahan Rum yang berhasil mewujudkan pembangunan Masjid Al-Mujahidin hingga tuntas. Masjid tersebut diresmikan langsung oleh Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, dalam sebuah acara penuh kekhidmatan yang dirangkaikan dengan pengukuhan pengurus Badan Ta’mir Masjid, Selasa (2/9/2025).
Dalam sambutannya, Wali Kota menegaskan bahwa pembangunan Masjid Al-Mujahidin merupakan bukti nyata dari kekuatan kolaborasi masyarakat. “Pembangunan masjid ini tidak akan terlaksana hingga selesai tanpa kerja sama yang solid dari masyarakat RW 02 Kelurahan Rum. Saya bangga, ini membuktikan bahwa masyarakat kita mampu bergotong-royong demi kepentingan bersama,” ujar Muhammad Sinen.
Masjid Sebagai Pusat Kehidupan Sosial dan Spiritualitas
Lebih lanjut, Wali Kota mengingatkan bahwa peran masjid saat ini tidak terbatas pada fungsi ibadah semata. Masjid juga bertransformasi menjadi pusat pendidikan agama, tempat kajian sosial kemasyarakatan, serta madrasah informal bagi anak-anak.
“Problematika kehidupan sosial masyarakat kian kompleks. Karena itu, masjid harus hadir sebagai solusi, bukan hanya tempat shalat berjamaah. Saya berharap Masjid Al-Mujahidin berperan aktif membantu pemerintah menyelesaikan persoalan kemasyarakatan melalui pembinaan keagamaan sejak dini,” tegasnya.
Wali Kota juga mengajak seluruh jamaah dan warga Kelurahan Rum untuk memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan ubudiyah. “Mari kita isi masjid ini dengan aktivitas yang bermanfaat, menjadikannya pusat pembinaan, pemberdayaan, sekaligus wadah memperkuat nilai-nilai persatuan,” tambahnya.
Pengurus Takmir: Harapan Baru untuk Sinergi Umat
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota juga menyampaikan selamat kepada para pengurus Badan Takmir Masjid Al-Mujahidin yang baru dilantik. Ia berharap mereka mampu menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab serta membangun sinergi dengan berbagai elemen umat, termasuk tokoh agama, pemerintah, dan masyarakat.
“Dengan dilantiknya para pengurus takmir, saya berharap fungsi masjid semakin maksimal. Takmir harus menjadi penggerak utama, memastikan masjid selalu hidup dengan kegiatan positif dan menjadi rumah besar bagi seluruh umat,” ungkap Muhammad Sinen.
Harapan tersebut mencerminkan pentingnya kepemimpinan berbasis keumatan yang inklusif. Dalam konteks tata kelola, pengurus masjid dipandang sebagai aktor kunci dalam menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat.
Peresmian yang Penuh Makna
Peresmian Masjid Al-Mujahidin ditandai dengan penandatanganan prasasti serta pengguntingan pita oleh Wali Kota Tidore Kepulauan, didampingi Wakil Wali Kota Ahmad Laiman, Ketua I Tim Penggerak PKK Kota Tidore, Ny. Sumiyati Ahmad Laiman, serta Komandan Kodim 1505/Tidore.
Acara ini juga dirangkaikan dengan pengukuhan pengurus Badan Ta’mir Masjid berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tidore Kepulauan Nomor 156 Tahun 2025 tentang Pengangkatan dan Pengesahan Takmir Masjid Al-Mujahidin RW 002 Kelurahan Rum.
Kehadiran berbagai pihak, mulai dari pejabat pemerintah, tokoh agama, hingga masyarakat umum, menjadikan acara ini bukan hanya peresmian bangunan, tetapi juga momentum kebersamaan dalam membangun kehidupan beragama yang harmonis.
Kehadiran Stakeholder sebagai Dukungan Moral
Acara peresmian turut dihadiri oleh Anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan, Nurul Asnawiah, unsur Forkopimcam, pimpinan OPD, Camat Tidore Utara, para lurah se-Kecamatan Tidore Utara, serta masyarakat Kelurahan Rum.
Kehadiran lintas stakeholder ini memberikan pesan kuat bahwa pembangunan masjid bukan semata urusan umat Islam, melainkan juga menjadi bagian dari pembangunan sosial yang mendapat dukungan penuh pemerintah daerah dan legislatif.
Masjid sebagai Motor Pemberdayaan
Dalam perspektif pembangunan daerah, masjid tidak hanya berfungsi spiritual, tetapi juga memiliki potensi sebagai motor pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat. Melalui program pendidikan, pelatihan, dan kegiatan sosial, masjid dapat menjadi pusat inovasi yang membantu masyarakat menghadapi tantangan modernitas.
Hal inilah yang ingin didorong oleh Pemkot Tidore. Wali Kota Muhammad Sinen menekankan agar pengurus masjid ke depan mampu mengembangkan program-program berbasis pemberdayaan.
“Masjid harus menjadi pusat solusi, tempat anak-anak belajar akhlak, tempat remaja mendapat bimbingan, dan tempat masyarakat menemukan harapan,” tandasnya.***
Daerah1 tahun agoBulan Depan Insentif Imam, Syara dan Pendeta di Kota Tidore Dibayarkan
Daerah1 tahun agoKetua Organda Tidore Kecam Tindakan Premanisme Diduga Dilakukan Tim SAMADA di Mareku
Daerah9 bulan agoASN Kota Tidore Kepulauan Mulai Konsolidasi Dukung Aksi Tuntutan DBH ke Pemprov Maluku Utara
Daerah7 bulan agoKelurahan Mareku Hadirkan Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Teknologi
Berita5 bulan agoSegera Terbit Buku Berjudul Tanpa Tidore, Indonesia Tidak Ada Pilar Timur dari Sabang Sampai Merauke
Berita11 bulan agoPengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Tidore, Ketua Gekrafs dan Dinas Pariwisata Gelar Audiensi dengan Kemenparekraf
Daerah5 bulan agoDisdukcapil Tidore: Hoax soal Rekomendasi Wali Kota dalam Layanan Kependudukan
Daerah4 bulan agoTerus Promosikan Sektor Pariwisata, Pemkot Tidore Gelar Camping Ground di Pulau Maitara











