Connect with us

Nasional

Kemensos Salurkan Puluhan Ribu Liter Air Bersih di Lamongan Jawa Timur

Published

on

Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) merespons dampak kekeringan di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, pada Minggu (13/10/2024) dengan menyalurkan 42.000 liter air bersih. Biro Humas Kemensos.

SOROTAN KATA – Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) merespons dampak kekeringan di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, dengan menyalurkan 42.000 liter air bersih.

Dalam rilis yang disampaikan di Jakarta pada Senin, 14 Oktober 2024, Kemensos menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan asesmen awal dan fokus pada penanganan di tujuh kecamatan dan 18 desa, sesuai dengan data dari Dinas Sosial Kabupaten Lamongan.

Advertisement

Sebagai tindak lanjut dari asesmen tersebut, Kemensos telah mendistribusikan air bersih di beberapa wilayah di Kabupaten Lamongan sejak Jumat, 11 Oktober 2024 dan proses ini masih terus berlanjut hingga sekarang.

Plt. Direktur PSKBA Kemensos, Masryani Mansyur, menjelaskan bahwa distribusi air bersih meliputi 6.000 liter di Desa Soko dan 12.000 liter di Desa Wonokromo, Kecamatan Tikung. Selain itu, 12.000 liter telah disalurkan di Kecamatan Solokuro dan 12.000 liter lagi di Kecamatan Mantup.

Advertisement

Kemensos juga telah memetakan titik-titik distribusi air bersih dengan mempertimbangkan jarak rumah warga agar tidak terlalu jauh dari titik pengambilan air.

Selama proses distribusi, Kemensos berkoordinasi dengan pemerintah setempat terkait rencana pengeboran sumber air, pembuatan penampungan air, dan pipanisasi.

Advertisement

“Lokasi pengeboran sumber air akan ditentukan oleh pemerintah setempat agar dapat menyokong beberapa kecamatan di Lamongan,” jelas Masryani.

Sebagai informasi, musim kemarau panjang yang melanda Kabupaten Lamongan sejak April 2024 telah menyebabkan 98 desa di 15 kecamatan mengalami kekeringan dan krisis air bersih.

Advertisement

Ribuan kepala keluarga (KK) yang terdampak kekeringan ini harus patungan membeli air bersih dengan harga Rp300.000 hingga Rp350.000 per tangki berkapasitas 4.000 liter untuk memenuhi kebutuhan makan, minum, mandi, cuci, dan kakus (MMCK), karena jarak sumber air dari rumah mereka mencapai 2 km.***

Advertisement
Advertisement

Trending