Connect with us

Daerah

Kembangkan Ekonomi Kreatif Anak Muda, Nurul Asnawiah Dorong Pemerintah Kota Tidore Bentuk OPD Teknis

Published

on

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Kota Tidore Kepulauan, Nurul Asnawia, yang juga Anggota DPRD Kota Tidore Fraksi PDI Perjuangan.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Kota Tidore Kepulauan, Nurul Asnawia, yang juga Anggota DPRD Kota Tidore Fraksi PDI Perjuangan.

SOROTAN KATA – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Kota Tidore Kepulauan, Nurul Asnawia, mendorong Pemerintah Kota Tidore Kepulauan untuk membentuk organisasi perangkat daerah (OPD) yang khusus mengelola potensi anak muda dalam mengembangkan ekonomi kreatif.

Usulan dari Anggota DPRD terpilih periode 2024-2029 ini sejalan dengan semangat Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang telah membentuk Kementerian Ekonomi Kreatif untuk menangani sektor ini secara khusus.

Advertisement

Menurut Asnawia, pembentukan kementerian tersebut didasarkan pada kajian mendalam tentang potensi ekonomi kreatif global.

Data menunjukkan, pertumbuhan Ekonomi Kreatif Indonesia berada di peringkat ketiga dunia setelah Amerika Serikat dengan industri perfilman Hollywood, dan Korea Selatan dengan industri musik K-Pop.

Advertisement

“Oleh karena itu, daerah juga harus mempersiapkan diri menyambut peluang ini. Ekonomi kreatif adalah konsep baru yang mengandalkan sumber daya manusia (SDM) sebagai faktor utama, tidak hanya menciptakan nilai tambah secara ekonomi tetapi juga berdampak sosial, budaya, dan lingkungan,” ujar Asnawia pada Sabtu, 21 Desember 2024.

Ia menambahkan, Kota Tidore Kepulauan dengan potensi SDM yang besar dapat memanfaatkan konsep ekonomi kreatif ini.

Advertisement

Untuk itu diperlukan lembaga teknis yang fokus memberikan ruang dan dukungan lebih besar terhadap pengembangan ekonomi kreatif.

Jika lembaga teknis seperti Dinas Ekonomi Kreatif dibentuk, Asnawia optimis hal ini dapat memberikan harapan besar bagi pelaku maupun calon pelaku ekonomi kreatif di Kota Tidore Kepulauan.

Advertisement

Apalagi, semangat Wali Kota terpilih Muhammad Sinen untuk mendorong anak muda sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan sudah sering digaungkan.

“Pak Muhammad Sinen selalu menekankan bahwa tambang terbesar Kota Tidore adalah kecerdasan dan kreativitas generasi muda, bukan tambang yang merusak lingkungan,” tambahnya.

Advertisement

Ekonomi kreatif di Indonesia mencakup 17 subsektor, termasuk pengembangan permainan (game), desain produk, musik, kuliner, film, animasi, seni pertunjukan, hingga fotografi.

Kota Tidore Kepulauan sendiri memiliki banyak UMKM di subsektor kuliner, kriya, fashion, musik, seni rupa, dan lainnya yang berpotensi besar berkembang.

Advertisement

“Subsektor-sektor ini tidak hanya mampu menyerap tenaga kerja, tetapi juga membuka peluang pasar lokal, nasional, hingga internasional. Jika anak muda diberi kesempatan lebih besar, perputaran ekonomi tidak hanya bergantung pada belanja pemerintah,” jelasnya.

Selama ini, Tidore mengandalkan sektor pertanian dan perikanan untuk kesejahteraan rakyat.

Advertisement

Namun, ke depan, sektor ekonomi kreatif diharapkan menjadi peluang baru dalam mewujudkan visi besar Walikota Terpilih untuk menjadikan Tidore sebagai kota yang aman, nyaman, dan ramah untuk semua.

“Kita bisa belajar dari Kabupaten Banyuwangi, Kota Bantul, atau Kota Ternate yang diusulkan menjadi Kota Kreatif UNESCO,” ujarnya.

Advertisement

Asnawia berharap agar sektor ekonomi kreatif yang mayoritas digeluti anak muda mendapat perhatian lebih besar dari wali kota terpilih.

Menurutnya, jika anak muda sudah mandiri secara ekonomi, cita-cita menjadikan Tidore sebagai kota santri akan lebih mudah terwujud.

Advertisement

“Program ASTA CITA Presiden dan Wakil Presiden yang salah satunya mendorong kemandirian bangsa melalui ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru menjadi dasar kuat pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyelaraskan program ekonomi kreatif di daerah,” tutup Asnawia.***

Advertisement
Advertisement

Trending