Connect with us

Politik

Kampanye di Kelurahan Dokiri Kota Tidore, Muhammad Sinen Jelaskan Persoalan DOB Sofifi

Published

on

Kampanye di Kelurahan Dokiri Kota Tidore, Muhammad Sinen menjelaskan persoalan DOB Sofifi.

SOROTAN KATA – Persoalan DOB Sofifi yang diangkat dalam debat Paslon Wali Kota Tidore kemarin, menimbulkan beragam narasi pembahasan, hingga Calon Wali Kota Tidore Muhammad Sinen saat kampanye di Kelurahan Dokiri menjelaskan hal itu.

Saat kampanye di Kelurahan Dokiri pada Minggu, 20 Oktober 2024, terkait Daerah Otonomi Baru (DOB), Muhammad Sinen menjelaskan bahwa, saat pembahasan terkait DOB, ketua DPRD saat itu langsung mengetuk palu tolak DOB.

Advertisement

Kemudian Ahmad Mahifa sebagai Wali Kota Tidore saat itu mengundang 2 universitas ternama di Indonesia yaitu UI dan UGM.

“UI merekomendasi DOB tapi UGM menolak, UGM menolak dengan alasan maklumat Sultan Tidore saat itu, yang tanda tangan itu yang namanya saya sebutkan pada saat debat itu, bukan sengaja saja sebut bapak dan ibu,” katanya.

Advertisement

“Ini kewajiban saya untuk menjelaskan, karena sudah menjadi viral dan digoreng hingga menjadi fitnah, seharusnya anak cucu Sultan Tidore dan almarhum, harus marah kepada Samsul Rizal, karena mengangkat persoalan DOB,” terangnya.

“Karena hal itu diangkat, maka saya harus menjelaskan itu, kalau tidak diangkat tentu saya tidak menjelskan hal itu dan nama almarhum tidak saya sebut,” tegas Muhammad Sinen yang biasa disapa Ayah Erik.

Advertisement
Cucu Almarhum Haji Jafar Syah, Riri Aisyah Do Taher.

Cucu Almarhum Haji Jafar Syah, Riri Aisyah Do Taher.

Sementara, Cucu Almarhum Haji Jafar Syah, Riri Aisyah Do Taher mengatakan, ada 1 bahasa Ayah Erik yang mungkin membuat orang awam tersinggung, yaitu masalah DOB.

“Ayah menyebut seorang almarhum kakek saya Haji Jafar Ayah, saya ingin meluruakan hal itu,” pungkasnya.

Riri mengungkapkan bahwa, saking menghargainya seorang Muhammad Sinen kepada Sultan Tidore, apa yang disampaikan oleh Muhammad Sinen itu tidak bisa kita tersinggung, karena itu fakta.

Advertisement

Ini fakta sampai Ayah harus menyampaikan hal itu, karena tidak setujunya almarhum Haji Jafar Syah.

“Seharusnya orang tua saya yang ada di sebelah itu tidak tersinggung, tapi ini adalah fakta yang terjadi,” tegasnya.

Advertisement

Riri juga menyampaikan alasannya bergabung dengan Paslon Masi Aman, salah satunya karena pilihan politik.

“Ini adalah bagian dari pilihan politik saya, saya tidak boleh menjadi orang yang bingung akan arah politiknya kemana,” tuturnya.

Advertisement

“Karena Kemarin di 2020, saya sudah pernah kalah bertarung melawan Bapak Muhammad Sinen, jadi saya tahu betapa kuatnya beliau. Dan kalaupun saya harus lawan beliau saya harus kalah lagi,” ungkapnya.

“Ini adalah keputusan politik saya, tidak ada campur tangan siapapun untuk saya bergabung bersama pasangan Masi Aman,” tegasnya lagi.

Advertisement

“Kenapa saya harus memilih Masi Aman? karena saya tidak didukung orang sebelah waktu saja maju kemarin. Dulu saya maju lagi, saya kalah bukan di kalahkan oleh PDIP tapi saya dikalahkan oleh keluarga sendiri,” paparnya.

“Saya ingin mengajak kepada seluruh warga yang hadir pada malam ini, mari bersama kita menangkan Masi Aman, Masih Aman dengan nomor urut 1, karena tidak ada yang jauh lebih baik dari Muhammad Sinen,” tutupnya.***

Advertisement
Advertisement

Trending