SOROTAN KATA – Jalur pendakian Gunung Guntur di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kembali dibuka untuk umum setelah sebelumnya ditutup akibat kebakaran yang menghanguskan sekitar 200 hektare lahan hutan.
“Untuk pendakian, hasil koordinasi pagi tadi dengan BKSDA, jalur tidak ditutup,” kata Kepala Polsek Tarogong Kaler, Iptu Sona Rahadian Amus, di Garut pada Senin, 26 Agustus 2024.
Ia menjelaskan, kebakaran terjadi sekitar sepekan lalu, membakar sejumlah blok kawasan hutan di Gunung Guntur. Upaya pemadaman dan pembuatan sekat bakar dilakukan untuk mencegah penyebaran api, dan pada Kamis, 22 Agustus 2024, api berhasil dipadamkan sepenuhnya.
Sejak kebakaran tersebut, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menutup jalur pendakian guna melindungi pengunjung dari potensi bahaya dan mencegah kebakaran lebih lanjut.
Namun, setelah melalui rapat koordinasi, jalur pendakian di wilayah Citiis, Kecamatan Tarogong Kaler, kini kembali dibuka untuk umum karena kondisi telah dipastikan aman tanpa adanya kepulan asap.
“Hasil pemantauan dua hari terakhir menunjukkan tidak ada lagi api yang terpantau,” jelasnya.
Meskipun jalur pendakian sudah dibuka, Sona mengingatkan pendaki dan masyarakat setempat untuk tetap waspada dan tidak menyalakan api unggun atau melakukan kegiatan lain yang dapat memicu kebakaran lahan hutan.
“Kami tetap mengimbau agar selalu berhati-hati dan menghindari aktivitas yang bisa menyebabkan kebakaran,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya bersama instansi terkait, termasuk polisi hutan dari BKSDA, akan terus melakukan patroli dan memantau kondisi di Gunung Guntur untuk mencegah kebakaran dan bertindak cepat jika ditemukan tanda-tanda kebakaran.
Sona juga mengimbau, para pendaki untuk segera turun dan melaporkan kepada petugas, jika mereka melihat adanya api di lahan hutan, agar upaya pemadaman dapat segera dilakukan.
“Segera turun jika ada kebakaran lahan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena kami khawatir pendaki bisa terjebak,” pungkasnya.***