Daerah
Jalan Utama Kelurahan Bobo Tertutup Material Banjir, Komisi III DPRD Tidore Desak BPJN Segera Lakukan Normalisasi Jalur Air

SOROTAN KATA – Hujan deras yang mengguyur Kota Tidore Kepulauan sepanjang hari kembali memicu banjir di Kelurahan Bobo, Kecamatan Tidore Utara. Peristiwa ini bukan yang pertama, melainkan sudah dua kali terjadi dalam sepekan terakhir. Banjir kali ini membawa material pasir dalam jumlah besar hingga menutup sekitar 50 meter badan jalan Sultan Abidin Syah, yang merupakan ruas jalan nasional. Akibatnya, arus lalu lintas di jalur penghubung Rum–Soasio sempat terhambat.
Ketua Komisi III DPRD Kota Tidore Kepulauan, Ardiansyah Fauzi, bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum Abdul Muis Husain dan Kalak BPBD Tidore Muhammad Abubakar, turun langsung meninjau lokasi sekitar pukul 14.30 WIT, Selasa (23/09/2025). Setelah melihat kondisi di lapangan, Ardiansyah mendesak agar instansi terkait segera melakukan normalisasi jalur air serta membangun gorong-gorong untuk mencegah banjir susulan.
“Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) harus segera menangani masalah ini. Gorong-gorong harus dibangun agar aliran air lancar dan tidak lagi meluap ke jalan maupun rumah warga,” tegas Ardiansyah di lokasi.
Menurutnya, pembangunan gorong-gorong menjadi kewenangan BPJN karena berada di ruas jalan nasional. “Ini kewenangan Balai. Karena jalur air yang harus dibuat melewati jalan nasional, maka harus ditangani BPJN,” ujarnya.
Senada, Kepala Dinas PU Kota Tidore, Abdul Muis Husain, juga meminta dukungan penuh dari BPJN Maluku Utara. Ia menegaskan, pihaknya tidak dapat membangun gorong-gorong di jalan nasional karena bukan kewenangan pemerintah kota.
“Apalagi pada 27 September mendatang akan digelar Tour The Pattimura, lomba balap sepeda mengelilingi Pulau Tidore dalam rangka HUT ke-80 TNI. Kami khawatir jika hujan deras kembali turun, banjir bisa terulang saat acara berlangsung,” jelas Muis.
Sementara itu, BPBD Kota Tidore menurunkan sejumlah personel dan dua unit ekskavator untuk membersihkan material pasir dari jalan raya dan jalur air, dibantu oleh warga setempat. Kalak BPBD, Muhammad Abubakar, menjelaskan bahwa material pasir yang terbawa banjir berasal dari pegunungan.
“Berdasarkan pengamatan kami, aliran air datang dari gunung karena hujan deras. Ada kemungkinan karena perluasan lahan pertanian sehingga terjadi penebangan pohon, menyebabkan air membawa material pasir. Banjir ini bukan karena galian C seperti yang diberitakan,” jelas Abubakar.
Ia menambahkan, banjir di Kelurahan Bobo telah terjadi sebanyak tujuh kali. Namun, banjir dua kali dalam sepekan terakhir adalah yang terparah. “Yang pertama Jumat lalu, dan sekarang kembali terjadi dengan intensitas yang sama. Untungnya, kali ini tidak sampai merusak rumah warga,” katanya.
Sebelumnya, banjir pekan lalu berdampak pada 26 rumah warga yang berada di bawah badan jalan, bahkan dua rumah mengalami kerusakan parah karena material masuk hingga ke dalam rumah. “Alhamdulillah untuk banjir kali ini tidak ada rumah warga yang terdampak langsung,” pungkasnya.
Daerah1 tahun agoBulan Depan Insentif Imam, Syara dan Pendeta di Kota Tidore Dibayarkan
Daerah1 tahun agoKetua Organda Tidore Kecam Tindakan Premanisme Diduga Dilakukan Tim SAMADA di Mareku
Daerah9 bulan agoASN Kota Tidore Kepulauan Mulai Konsolidasi Dukung Aksi Tuntutan DBH ke Pemprov Maluku Utara
Daerah7 bulan agoKelurahan Mareku Hadirkan Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Teknologi
Berita5 bulan agoSegera Terbit Buku Berjudul Tanpa Tidore, Indonesia Tidak Ada Pilar Timur dari Sabang Sampai Merauke
Berita11 bulan agoPengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Tidore, Ketua Gekrafs dan Dinas Pariwisata Gelar Audiensi dengan Kemenparekraf
Daerah5 bulan agoDisdukcapil Tidore: Hoax soal Rekomendasi Wali Kota dalam Layanan Kependudukan
Daerah4 bulan agoTerus Promosikan Sektor Pariwisata, Pemkot Tidore Gelar Camping Ground di Pulau Maitara











