Daerah
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Ribuan Masa Gruduk Kantor Bawaslu dan KPU Maluku Utara

SOROTAN KATA – Ribuan masa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Maluku Utara pada Jumat, 29 November 2024 siang menggelar aksi demonstrasi terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh KPUD dan Bawaslu Maluku Utara dalam penyelenggaraan Pemilu.
Aksi dimulai dari depan Kantor Bawaslu Maluku Utara di Kelurahan Jati Perumnas dan berlanjut menuju Kantor KPUD di Kelurahan Kota Baru, Ternate Tengah.
Orasi dan aksi demonstrasi ini diikuti oleh gabungan simpatisan dan relawan dari tiga pasangan calon (Paslon) Gubernur Maluku Utara, yaitu Paslon Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan, Aliong Mus-Sahril Thahir, dan Muhammad Kasuba-Basri Salama.
Dalam tuntutannya, salah satu orator menyampaikan enam poin utama yang menjadi dasar aksi hari ini, yaitu:
1. Meminta Bawaslu mengusut dugaan kecurangan Pilkada di tingkat TPS.
2. Mendesak Bawaslu untuk mendiskualifikasi pasangan calon yang terbukti terlibat dalam politik uang (money politics).
3. Meminta KPU menindaklanjuti semua keberatan saksi dan kejadian khusus pada pleno di setiap tingkatan.
4. Mendesak Gakumdu dan pihak terkait untuk bertindak tegas sesuai norma hukum yang berlaku.
5. Meminta KPU menghentikan kegiatan seperti hitungan cepat atau aktivitas lain di luar lembaga resmi KPU yang berpotensi memicu kegaduhan masyarakat.
6. Mengancam akan terus memperjuangkan tuntutan ini hingga tercapai apabila aspirasi mereka tidak dijalankan.
Aksi demonstrasi ini sempat diwarnai kericuhan berupa adu fisik antara sejumlah pendemo dengan aparat kepolisian.
Massa juga membakar ban di lokasi aksi, sehingga asap hitam pekat menyelimuti area sekitar.
Selain itu, massa berulang kali meneriakkan yel-yel menuntut agar anggota komisioner KPU keluar untuk bertemu langsung dengan massa aksi.
Mereka meminta agar komisioner mendengar dan merespons tuntutan mereka. Namun, hingga berita ini diturunkan, tidak ada anggota komisioner yang hadir di kantor.
Aksi ini akhirnya berhasil dibubarkan oleh aparat gabungan dari kepolisian dan TNI setelah hujan deras turun.
Massa kemudian meninggalkan lokasi dengan kawalan ketat dari personel kepolisian yang terus berjaga.***
Daerah1 tahun agoBulan Depan Insentif Imam, Syara dan Pendeta di Kota Tidore Dibayarkan
Daerah1 tahun agoKetua Organda Tidore Kecam Tindakan Premanisme Diduga Dilakukan Tim SAMADA di Mareku
Daerah9 bulan agoASN Kota Tidore Kepulauan Mulai Konsolidasi Dukung Aksi Tuntutan DBH ke Pemprov Maluku Utara
Daerah7 bulan agoKelurahan Mareku Hadirkan Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Teknologi
Berita5 bulan agoSegera Terbit Buku Berjudul Tanpa Tidore, Indonesia Tidak Ada Pilar Timur dari Sabang Sampai Merauke
Berita11 bulan agoPengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Tidore, Ketua Gekrafs dan Dinas Pariwisata Gelar Audiensi dengan Kemenparekraf
Daerah5 bulan agoDisdukcapil Tidore: Hoax soal Rekomendasi Wali Kota dalam Layanan Kependudukan
Daerah4 bulan agoTerus Promosikan Sektor Pariwisata, Pemkot Tidore Gelar Camping Ground di Pulau Maitara











