Ducati Official Club Indonesia Pilih Tidore Jadi Salah Satu Lokasi Touring

SOROTAN KATA – Kota Tidore Kepulauan kembali menjadi sorotan nasional setelah dipilih sebagai salah satu destinasi dalam agenda touring bergengsi yang digelar Ducati Official Club Indonesia (DOCI). Ajang ini bukan sekadar perjalanan lintas kota, tetapi juga simbol persahabatan, promosi wisata, dan dukungan terhadap potensi daerah.

Kegiatan touring ini disambut hangat oleh jajaran Pemerintah Kota Tidore Kepulauan. Wali Kota Tidore Kepulauan, melalui Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra, DR. Syofyan Saraha, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh rombongan DOCI. Sambutan resmi berlangsung di Pelataran Centra IKM Tugulufa, Minggu (31/8/2025), dengan nuansa hangat penuh persaudaraan antara pemerintah, masyarakat, dan para pecinta motor Ducati dari berbagai daerah di Indonesia.

Apresiasi Pemerintah Daerah

Dalam sambutannya, DR. Syofyan Saraha menegaskan bahwa kedatangan DOCI di Tidore adalah momentum penting yang sejalan dengan misi pemerintah daerah untuk menjadikan kota ini sebagai salah satu ikon pariwisata unggulan di Maluku Utara.

“Terima kasih kami sampaikan atas pemilihan Kota Tidore sebagai lokasi touring. Hal ini memberi dampak luas, terutama dalam mempromosikan pariwisata. Kehadiran para rider Ducati ini adalah bukti bahwa Tidore terbuka lebar bagi siapa pun yang ingin menikmati keindahan alam dan suasana yang aman serta nyaman,” ungkap Syofyan.

Ia menambahkan bahwa di bawah kepemimpinan Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan berkomitmen menciptakan suasana ramah, aman, dan nyaman. Filosofi ini menjadi landasan dalam setiap agenda pembangunan, termasuk dalam menyambut wisatawan maupun tamu penting dari berbagai komunitas nasional maupun internasional.

“Harapan kami, touring DOCI ini meninggalkan jejak indah seperti di kota-kota lain yang pernah dikunjungi. Semoga keramahan dan keindahan Tidore dapat menjadi memori yang selalu diingat para peserta,” tambahnya.

DOCI: Bukan Sekadar Touring, tetapi Misi Besar

Sementara itu, Stephanus Wibowo, President Ducati Official Club Indonesia, menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Tidore Kepulauan. Baginya, Tidore tidak hanya sekadar titik perjalanan, tetapi juga destinasi dengan potensi besar yang layak diperkenalkan ke dunia.

“Atas nama Ducati Official Club Indonesia, kami berterima kasih kepada Wali Kota Tidore dan seluruh jajaran yang menerima kami dengan sangat baik. Kami juga merasa bangga bisa menyaksikan langsung keindahan alam Tidore,” ujar Stephanus.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa touring antar kabupaten/kota telah menjadi agenda tahunan DOCI. Setiap tahun, DOCI berupaya memilih rute yang tidak hanya menantang secara teknis bagi para rider, tetapi juga memberi nilai tambah dari sisi sosial, budaya, dan pariwisata.

“Tidore bagi kami adalah destinasi yang unik. Meski waktu kunjungan kali ini terbatas, kami melihat masih banyak potensi wisata yang bisa dieksplorasi lebih dalam. Kami berharap dapat kembali lagi dengan waktu yang lebih panjang,” ucapnya.

Potensi Wisata dan Ekonomi Lokal

Kunjungan DOCI ke Tidore dinilai membawa multiplier effect, terutama dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Rombongan rider yang hadir otomatis memberi dampak langsung kepada pelaku usaha lokal, mulai dari hotel, restoran, transportasi, hingga UMKM yang menjual produk khas Tidore.

Dari perspektif ekonomi, event semacam ini menciptakan aliran transaksi baru yang menguntungkan masyarakat. Sementara dari sisi promosi, dokumentasi perjalanan para rider Ducati yang tersebar melalui media sosial, vlog, dan publikasi resmi DOCI akan memperkenalkan Tidore ke audiens nasional maupun internasional.

“Bagi kami, setiap touring adalah kesempatan untuk mengangkat potensi daerah. Ducati sebagai brand global punya daya tarik tersendiri, dan melalui kegiatan ini kami ingin membawa pesan bahwa pariwisata Indonesia layak diperkenalkan ke panggung dunia,” jelas Stephanus.

Momentum Branding Kota Tidore

Keputusan DOCI memilih Tidore sejalan dengan upaya pemerintah kota dalam memperkuat branding daerah. Tidore selama ini dikenal sebagai salah satu kota bersejarah yang memiliki peran penting dalam perjalanan bangsa. Selain itu, keindahan alam, laut yang jernih, dan keramahan masyarakat menjadi modal besar untuk menempatkan Tidore di peta pariwisata nasional.

Kegiatan touring DOCI menjadi ajang pembuktian bahwa Tidore layak masuk dalam daftar destinasi unggulan untuk wisata minat khusus, terutama untuk komunitas otomotif dan petualangan.

“Touring ini adalah bagian dari strategi besar kami. Dengan menghadirkan komunitas otomotif kelas premium seperti DOCI, kami berharap citra Tidore semakin kuat, tidak hanya sebagai kota sejarah tetapi juga kota wisata modern yang siap menyambut siapa pun,” ujar Syofyan.

Komunitas Otomotif sebagai Agen Promosi

Kehadiran DOCI di Tidore juga menegaskan peran penting komunitas otomotif dalam mendukung promosi wisata. Berbeda dengan promosi konvensional, touring DOCI melibatkan jaringan luas pecinta Ducati yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, bahkan hingga luar negeri.

Dengan mengunggah pengalaman touring, memamerkan keindahan rute, serta menyoroti keramahan masyarakat lokal, DOCI secara tidak langsung menjadi ambassador pariwisata. Hal ini sejalan dengan tren global, di mana experiential tourism lebih digemari oleh wisatawan modern.

Harapan ke Depan

Dalam penutup sambutannya, Stephanus Wibowo menekankan bahwa touring DOCI tidak hanya berhenti pada pengalaman berkendara. Lebih dari itu, kegiatan ini membawa misi berkelanjutan untuk memajukan pariwisata Indonesia.

“Kami berharap touring antar kabupaten/kota dapat membantu meningkatkan perekonomian daerah serta mengeksplorasi keindahan alam hingga dikenal luas di luar negeri. Ducati Official Club Indonesia berkomitmen mendukung misi ini,” tegasnya.

Sementara itu, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan juga berharap DOCI bisa menjadi mitra strategis dalam membangun citra positif Tidore di mata nasional dan internasional. Ke depan, sinergi antara komunitas otomotif, pemerintah daerah, dan masyarakat lokal diharapkan dapat menghasilkan agenda-agenda kreatif lain yang mendukung pembangunan daerah.