BNPB Sediakan Bantuan Stimulan Rumah Rusak Korban Banjir Bandang di Ternate

Daerah188 Dilihat

SOROTAN KATA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyatakan bahwa pemerintah menjamin pemenuhan kebutuhan dasar seluruh korban banjir di Rua, Ternate, Maluku Utara, selama masa tanggap darurat.

“Untuk penanganan pasca-banjir, ada skema bantuan stimulan untuk rumah yang rusak. BNPB akan menyediakan dana sebesar Rp60 juta untuk rumah rusak berat, Rp30 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp15 juta untuk rumah rusak ringan,” kata Letjen TNI Suharyanto saat meninjau kondisi korban banjir di Rua, Ternate pada hari Selasa, 27 Agustus 2024.

Sementara itu, bagi korban yang menunggu pembangunan kembali rumahnya yang rusak berat, akan diberikan dana tunggu sebesar Rp500 ribu per keluarga per bulan. Dana ini akan disalurkan, termasuk untuk perbaikan infrastruktur yang rusak.

Atas arahan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Muhadjir Effendy, BNPB mengalokasikan anggaran untuk Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Pemerintah Kota Ternate, Korem 152/Baabullah, Polres, dan Lanal guna penanganan awal, sementara kebutuhan korban di lapangan tetap dipenuhi.

Diketahui, sebanyak 130 jiwa atau 60 kepala keluarga menjadi pengungsi setelah banjir bandang melanda Kelurahan Rua, Kota Ternate, pada Minggu (25/8) dini hari. Posko utama telah didirikan di SMK Negeri 4 Kota Ternate.

Ketua Koordinator Posko Tanggap Darurat, Rizal Marsaoly, mengatakan bahwa pemerintah bekerja sesuai SOP dengan menyediakan posko pengungsian dan memberikan bantuan kepada korban, meskipun sebagian korban memilih mengungsi ke rumah keluarganya.

“Pemerintah wajib menyediakan posko sesuai ketentuan, tetapi jika korban memilih tinggal sementara di rumah keluarga dekat, hak-hak mereka sebagai korban tetap dijamin,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa tim tanggap darurat berkewajiban mendirikan posko dan memastikan logistik tetap tersedia. Meskipun korban tinggal di rumah keluarga, bantuan akan tetap didistribusikan ke rumah-rumah di mana mereka tinggal.

“Secara teknis, kami menampung bantuan di posko induk dan kemudian mendistribusikannya kepada mereka yang tinggal di rumah keluarga terdekat,” tambahnya.***