SOROTAN KATA – Wina (47), seorang warga, mengaku melihat pelaku membawa samurai dalam bentrokan perebutan lahan sengketa di RT05 RW01 Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat pada Senin, 22 Juli 2024 pagi.
“Pokoknya saling serang di kebun tadi pagi. Ibu-ibu yang sedang bertani langsung kabur. Pelaku bentrokan ada yang bawa samurai,” kata Wina di lokasi pada Senin, 22 Juli 2024 sore.
Diketahui terdapat dua korban luka-luka dari salah satu kelompok akibat bentrokan tersebut.
Wina juga menyebut bahwa beberapa waktu belakangan warga setempat merasa risih melihat orang-orang yang menjaga lahan itu membawa senjata tajam karena ada anak-anak yang tinggal di sekitar lingkungan.
“Kalau di RT 7 (RT di sebelah lokasi lahan sengketa) mereka pada bawa senjata tajam. Jadi diperingatkan sama pak RT enggak boleh lewat karena banyak anak-anak,” tambah Wina.
Sebelum bentrokan terjadi, dua kelompok yang terlibat dalam sengketa lahan biasanya hanya saling meneriaki satu sama lain.
“Kalau bentrok baru kali ini. Biasanya hanya sahut-sahutan aja. Ya teriak-teriakan,” ujar Wina.
Dari video yang direkam warga setempat, Wina melihat ada korban akibat bentrokan tersebut.
“(Korban) Ada sih di videonya, tapi enggak tahu berapa. Itu ibu-ibu RT 5 yang rekam,” pungkas Wina.
Kepolisian yang memediasi bentrokan tersebut telah mengarahkan para korban luka-luka untuk melakukan visum dan membuat laporan polisi atas luka yang didapatkan usai bentrok.
Selanjutnya, mereka akan melakukan penyelidikan.
“Kami sudah membuat pengantar visum dan mengarahkan korban untuk membuat laporan polisi. Selanjutnya kami akan melaksanakan penyelidikan,” kata Kapolsek Kembangan Kompol Billy Gustiano.
Penyelidikan juga dilakukan untuk mengidentifikasi apakah ada penggunaan senjata tajam dalam bentrokan tersebut.
“Masih kita lakukan pendalaman, masih kita lakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi yang ada di lokasi, kemudian informasi dari warga setempat,” tutur Billy.
Selanjutnya, polisi akan mengawasi lahan sengketa tersebut sampai keputusan hukum mengenai status lahan tersebut ditetapkan.
“Ya, kami akan ke depan lakukan monitor dan pengamanan di lokasi objek tanah tersebut untuk mengantisipasi agar kejadian seperti tadi pagi tidak terulang kembali,” kata Billy.***