Daerah
Amboina International Music Festival, Dispar Maluku: Diikuti 6 Negara

SOROTAN KATA – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Maluku akan menghadirkan enam negara dalam acara Amboina International Music Festival yang akan berlangsung pada 30 Oktober 2024 di Karang Panjang (Karpan) Kota Ambon.
“Amboina International Music Festival akan diikuti oleh enam negara, yaitu Korea Selatan, Vietnam, Thailand, Malaysia, Belanda, dan Indonesia, dengan mengusung tema musik dan alam,” kata Kepala Dispar Maluku, Achmad Jais Elly, di Ambon pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Ia menyampaikan bahwa Amboina International Music Festival 2024 merupakan salah satu agenda dalam Kalender Pariwisata Provinsi Maluku tahun ini, bekerja sama dengan Ambon Music Office.
Festival ini juga diselenggarakan dalam rangka memperingati ulang tahun ke-5 Ambon City of Music pada 31 Oktober 2024. Ia menegaskan bahwa momentum internasional ini menjadi peluang besar bagi Ambon dan Maluku untuk menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga ekosistem musik.
Tema yang diangkat dalam festival ini adalah “Pariwisata Musik: Kolaborasi Inovatif, Kreativitas, dan Kesetaraan”. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, pada 30 dan 31 Oktober 2024.
Berbagai program akan dilaksanakan, antara lain forum kota musik internasional, konser musik internasional yang menampilkan musisi dari beberapa negara dan musisi lokal, resital musik dari 10 sekolah pilot project musik sebagai kurikulum dan 5 sekolah dampak, peresmian Hutan Musik Amahusu, serta pameran UMKM di Taman Budaya.
Penampil internasional pada 30 Oktober termasuk Puttakhun Saengsopee dari Thailand, grup musik Muzeka Salendang Perak dari Malaysia, Noll-J dari Korea Selatan, Lee Jihun dan Chibaes dari Korea Selatan, Dasom Baek dari Korea Selatan, Boi Akih dari Belanda, dan Jessica Manuputty dari Belanda. Sementara musisi lokal yang akan tampil adalah dua grup asal Ambon, yaitu Kaihulu dan Archa.
Selain itu, dalam forum musik juga akan hadir Keynote Speakers seperti Kiet Le Anh dari Da Lat, UNESCO City of Music, Vietnam; Yodkwan Nillawong dari Suphanburi City of Music, Thailand; Nur Hanim Dato’ M. Khairudin dari Ipoh, UNESCO City of Music, Malaysia; dan Prof. Byung Hoon Jeong dari Jinju City of Craft and Folk Art, Korea Selatan.
Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas kurikulum musik tradisional di sekolah-sekolah, memperluas pemahaman masyarakat tentang keanekaragaman budaya musik tradisional, serta menjalin kerja sama internasional di bidang musik melalui forum musik internasional.
“Kami juga berharap acara ini dapat meningkatkan nilai pariwisata Maluku melalui pariwisata musik dan meningkatkan kunjungan wisatawan di Maluku melalui jenama Ambon City of Music,” ujarnya.***
- Daerah11 bulan ago
Bulan Depan Insentif Imam, Syara dan Pendeta di Kota Tidore Dibayarkan
- Daerah11 bulan ago
Ketua Organda Tidore Kecam Tindakan Premanisme Diduga Dilakukan Tim SAMADA di Mareku
- Daerah6 bulan ago
ASN Kota Tidore Kepulauan Mulai Konsolidasi Dukung Aksi Tuntutan DBH ke Pemprov Maluku Utara
- Berita2 bulan ago
Segera Terbit Buku Berjudul Tanpa Tidore, Indonesia Tidak Ada Pilar Timur dari Sabang Sampai Merauke
- Daerah4 bulan ago
Kelurahan Mareku Hadirkan Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Teknologi
- Berita9 bulan ago
Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Tidore, Ketua Gekrafs dan Dinas Pariwisata Gelar Audiensi dengan Kemenparekraf
- Politik11 bulan ago
Alasan DPC Partai Gerindra Kota Tidore Cabut Dukungan Politik kepada Paslon Wali Kota Tidore Sam Ada
- Daerah2 bulan ago
Disdukcapil Tidore: Hoax soal Rekomendasi Wali Kota dalam Layanan Kependudukan