Connect with us

Daerah

Aktivis Kepung Rutan Soasio, Protes Dugaan Kekerasan oleh Oknum Petugas terhadap Warga Adat Maba Sangaji

Published

on

Aktivis Kepung Rutan Soasio, Protes Dugaan Kekerasan oleh Oknum Petugas terhadap Warga Adat Maba Sangaji.
Aktivis Kepung Rutan Soasio, Protes Dugaan Kekerasan oleh Oknum Petugas terhadap Warga Adat Maba Sangaji.

SOROTAN KATA – Aksi protes meletus di depan Rutan Kelas IIB Soasio, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, pada Senin (20/10/2025). Sejumlah aktivis kemanusiaan dan mahasiswa,  melakukan aksi keras menuntut keadilan atas dugaan kekerasan yang dilakukan oknum petugas rutan terhadap warga adat Maba Sangaji yang baru saja divonis oleh Pengadilan Negeri Soasio.

Suara orasi menggema di depan gerbang rutan. Massa mengecam keras tindakan yang mereka sebut sebagai “penyiksaan terhadap tahanan”, dan menuntut agar Kepala Rutan Soasio serta seluruh oknum terlibat segera dicopot dan diadili.

Advertisement

“Kami datang bukan untuk membuat gaduh, tapi untuk menuntut keadilan. Warga adat Maba Sangaji dipukul, dihina, dan diperlakukan layaknya bukan manusia. Ini aib besar bagi penegakan hukum di negeri ini!” teriak salah satu aktivis.

Menurut informasi yang beredar di lapangan, beberapa warga Maba Sangaji yang divonis lima bulan delapan hari penjara dilaporkan mengalami kekerasan fisik di dalam rutan sesaat setelah proses pemindahan tahanan. Beberapa di antaranya mengalami luka memar dan trauma akibat perlakuan kasar oknum petugas.

Advertisement

Mereka menegaskan bahwa perlakuan keji terhadap warga adat tidak boleh ditutup-tutupi dan harus segera diselidiki oleh Kementerian Hukum dan HAM serta Komnas HAM RI.

“Rutan bukan tempat penyiksaan! Jika benar ada kekerasan, maka itu pelanggaran HAM berat. Kami akan kawal kasus ini sampai pelaku dipecat dan diproses hukum,” tegas masa aksi.

Advertisement

Para aktivis juga menyoroti lemahnya pengawasan internal di lingkungan Rutan Soasio. Mereka menilai kasus ini memperlihatkan wajah kelam penegakan hukum di Maluku Utara, di mana warga kecil dan masyarakat adat kerap menjadi korban ketidakadilan.

Baca Juga  Kantor Kemenag Bandarlampung Dilalap Si Jago Merah

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Rutan Kelas IIB Soasio belum memberikan pernyataan resmi. Namun, gelombang desakan publik agar dilakukan investigasi terbuka terus menguat, dan sejumlah organisasi sipil di Tidore menyatakan siap mendampingi para korban untuk menempuh jalur hukum.***

Advertisement
Advertisement

Trending