SOROTAN KATA – Perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (Harita Nickel), yang beroperasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, telah menurunkan tim untuk membantu evakuasi korban bencana banjir di Rua, Ternate.
Kepala Kantor Perwakilan Harita Nickel di Kota Ternate, Dedi Hermansyah pada Rabu, 28 Agustus 2024 menyampaikan, selama tiga hari terakhir, pihaknya masih aktif terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi korban terdampak banjir.
Tim yang diturunkan, menurut Dedi, berasal dari Emergency Response Team/Fire and Emergency Services (ERT/FES) Tim Siaga Bencana Harita Nickel, yang terdiri dari 1 Tim Leader dan 5 Rescuer. Seluruh tim tersebut diterjunkan langsung dari Jakarta dan Kawasi.
Saat mengirimkan tim ke lokasi bencana, Harita Nickel juga membawa peralatan penting untuk upaya pencarian korban, seperti lima senter Nitecore, tiga senter flashlight, sembilan baterai Awt, dan satu drone.
Dedi menambahkan, tim tersebut akan tetap berada di lokasi bencana hingga status tanggap darurat dicabut oleh pemerintah.
Selain itu, Harita Nickel juga turut meringankan beban warga yang terdampak banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, dengan menyalurkan bantuan ke posko pengungsian yang terletak di SMK Negeri 4 Kota Ternate.
Bantuan tersebut terdiri dari 323 paket yang berisi bahan makanan, perlengkapan wanita dan bayi, serta perlengkapan tidur seperti selimut.
Bantuan ini diserahkan langsung kepada penanggung jawab posko pengungsian, Irvan Gaus Din, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Sosial Kota Ternate.
“Mewakili warga yang berada di pos pengungsian ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Harita Nickel atas paket bantuan yang telah diserahkan. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat yang menjadi korban banjir bandang,” kata Irvan Gaus Din.
Hingga Rabu (28/8) pukul 10.52 WIT, pos pengungsian di SMKN 4 Ternate telah ditempati oleh 42 KK yang terdiri dari 187 jiwa. Di antara mereka, terdapat 17 balita dan 11 orang lansia. Menurut keterangan petugas di pos pengungsian, jumlah pengungsi kemungkinan besar masih bisa bertambah.***