Dinkes Ternate Ungkap Air Bantuan untuk Korban Banjir Bandang Terkontaminasi

Daerah114 Dilihat

SOROTAN KATA – Dinkes Kota Ternate, Maluku Utara, menemukan bahwa air yang didistribusikan oleh PDAM setempat untuk kebutuhan warga terdampak banjir bandang di Kelurahan Rua di pos pengungsian telah terkontaminasi bakteri.

“Benar, tim kami menemukan adanya bakteri saat memeriksa kualitas air yang didistribusikan dari PDAM untuk para pengungsi di pos pengungsian di SMK Negeri 4 Kota Ternate,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Fathiyah Summa pada Minggu, 1 September 2024.

Tim Dinkes Kota Ternate melakukan pemeriksaan beberapa waktu lalu, ketika ratusan warga mulai menempati pos pengungsian yang disiapkan oleh Pemkot Ternate di SMK Negeri 4 Kota Ternate yang berada di Kelurahan Kastela.

Setelah menemukan kontaminasi tersebut, tim Dinkes bersama tim PDAM segera melakukan pengurasan dan penjernihan air.

“Semuanya sudah ditangani secara berkala setelah ditemukan kontaminasi bakteri, jadi air sekarang sudah aman,” ujar Fathiyah.

Ia menjelaskan, dengan ditemukannya kontaminasi bakteri ini, semua kebutuhan seperti makanan, minuman, dan kebutuhan lainnya yang dibagikan kepada warga di pos pengungsian diawasi dengan ketat oleh tim kesehatan yang disiagakan di lokasi.

Banjir bandang yang melanda Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate pada Minggu, 25 Agustus 2024 dini hari menewaskan 19 orang, dengan 18 korban sudah ditemukan, sementara satu korban masih dalam pencarian karena tertimbun material lumpur dan bebatuan di lokasi.

Banjir bandang yang terjadi sekitar pukul 03:00 subuh itu juga merusak 25 rumah warga dan satu bangunan mushola.

Jumlah warga yang diungsikan oleh Pemkot Ternate, berdasarkan data pada Sabtu, 31 Agustus 2024, tercatat sebanyak 250 jiwa dari 73 kepala keluarga.***